RAKYATKU.COM - Demi hari pernikahan yang berkesan, tak sedikit orang yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar jasa wedding organizer . Tapi, apa jadinya jika wedding oraganizer malah menipumu di hari bahagia ini?
Pasangan pengantin dari Filipina ini adalah salah satu contoh yang mengalami kekacauan di hari pernikahannya, meski sudah membayar wedding organizer puluhan juta. Dilansir dari Mirror, Shine Tamayo dan suaminya Jhon Chen telah membayar 140 ribu peso atau Rp 37 jutaan pada wedding organizer dan menaruh kepercayaan penuh pada mereka untuk membuat resepsi pernikahan yang sesempurna mungkin.
Namun, ketika mereka tiba di tempat resepsi, di Pasig City, pada 3 Desember 2018 lalu, tidak ada makanan yang terlihat. Tanpa pikir panjang, pasangan pengantin itu segera menuju restoran terdekat untuk memesan aneka makanan seperti mi, nasi, dan masakan lokal lainnya. Mereka bahkan harus menyajikan jus blackcurrant kepada para tamu.
Bukan hanya itu kekacauan yang ditimbulkan oleh si wedding organizer nakal. Saat Shine dan Jhon memutuskan untuk memotong kue pernikahan , rupanya kue dua tingkat itu cuma berisi polystyrene atau gabus yang bagian luarnya ditutupi lapisan gula merah.
Dikutip dari suara.com, pengantin yang kelelahan dan kecewa itu pun menangis di depan keluarga dan teman-temannya.
"Wedding organizer yang kami bayar untuk melakukan semua ini telah merusak pernikahanku," ujar Shine.
"Aku tidak pernah dipermalukan sepanjang hidupku. Ini seharusnya menjadi salah satu kenangan yang paling berharga sepanjang hidupku. Sebaliknya, justru ini yang terburuk," tambahnya.
Polisi telah memeriksa kue pernikahan, foto-foto makanan, serta bukti pembayaran yang Shine dan suaminya berikan pada koordinator pernikahan.
Petugas dari Kantor Polisi Kota Pasig lalu mengonfirmasi bahwa seorang karyawan wedding organizer telah ditangkap atas dugaan Estafa, yakni suatu bentuk penipuan, tapi kemudian dibebaskan.
Seorang juru bicara pihak pengantin mengatakan, "Penyelidikan terhadap penipuan pernikahan sedang berlangsung. Pengantin perempuan sangat tertekan oleh kue dan makanannya."
"Kami telah mengonfirmasi bahwa sejumlah besar uang telah dibayarkan untuk layanan yang tidak dikirimkan secara memadai. Penyedia telah diwawancarai dan kami bermaksud membawa kasus ini ke pengadilan," tambahnya. Hmm, mudah-mudahan kejadian seperti ini tak akan dialami oleh siapa pun ya.