Selasa, 08 Januari 2019 16:22
Ilustrasi. Int.
Editor : Al Khoriah Etiek Nugraha

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami penurunan sebesar 0.06 persen di Desember 2018. 

 

Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengungkapkan, penurunan tersebut terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami kenaikan yang lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani.
 
"Indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0.30 persen. Sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0.36 persen," kata Yos pada Rakyatku.com.

Kenaikan indeks yang diterima petani, lanjut Yos, disebabkan oleh naiknya indeks pada sub kelompok tanaman palawija sebesar 1.87 persen. Sementara sub kelompok tanaman padi mengalami penurunan sebesar 0.51 persen.

Indeks yang dibayar petani juga mengalami kenaikan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,33 persen dan kenaikan pada indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,43 persen.

 

Berbanding terbalik dengan NTPP, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Tanaman Hortikultura (NTPH) pada Desember 2018 justru mengalami kenaikan, yakni sebesar 0,02 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Yos menuturkan, itu terjadi karena kenaikan indeks yang dibayar petani lebih kecil bila dibandingkan dengan kenaikan indeks yang diterima petani.

"Indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen, sedangkan indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen," ujarnya.

Kenaikan indeks yang diterima petani ini, disebabkan oleh kenaikan indeks pada sub kelompok sayur-mayur dan tanaman obat. Masing-masing sebesar 1.25 persen dan 2.31 persen.

TAG

BERITA TERKAIT