RAKYATKU.COM - Gedung baru sekretariat Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diprediksi rampung 2019. Progres pembangunan gedung yang beralamat di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu sudah mencapai 85 persen.
“Gedung ini nantinya akan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Gedung ini juga didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI),” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman KemenPUPR, Selasa (8/1/2019).
Saat ini, dari 20 bangunan gedung yang tersertifikasi Green Building oleh GBCI terdiri dari tingkat Platinum sebanyak 3 bangunan yakni Dusapun Gunung Putri, Gedung United Tractors HO, dan Gedung Kementerian PUPR, tingkat Gold sebanyak 12 bangunan dan silver sebanyak 5 bangunan.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan bahwa optimalisasi penyelesaian pekerjaan agar tepat waktu perlu diimbangi dengan kualitas kerja sehingga tepat mutu. “Ketika kita fokus mengejar waktu penyelesaian, tetap kita harus perhatikan kualitaskarena menyangkut keamanan,” kata Retno.
Groundbreaking Gedung Sekretariat ASEAN dilakukan pada awal Januari 2018.
Pembangunan dilakukan diatas lahan seluas 11.369 m2 dengan luas bangunan 49,993 m2. Gedung memiliki 2 Tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai, yang dilengkapi dengan 2 basement, dan 1 podium yang terdiri dari 5 lantai. Konstruksi yang digunakan juga telah mengakomodir bangunan tahan gempa.
Untuk menghubungkan dua tower, terdapat jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.
Total anggaran pembangunan gedung ini sebesar Rp 448,77 miliar dengan menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2017-2018.