RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jeneponto, Bambang, membeber dugaan percobaan pemerasan yang dilakukan oknum LSM dan wartawan kepadanya.
Hanya saja, ia masih merahasiakan identitas oknum LSM dan wartawan tersebut. Alasannya, itu tak perlu lagi dipermasalakan, karena kejadiannya sudah lama. Menurutnya, itu berawal karena dugaan penyaluran bibit jagung tidak tepat sasaran.
"Saya yang temui itu oknum LSM dan wartawan. Memang benar minta uang Rp50 juta. Orang dari Makassar itu. Jadi saya bilang sama pak Kadis, kalau sebesar itu, seharga mobil Avansa," kata Bambang kepada Rakyatku.com, Senin (7/1/2019).
Bambang menambahkan, dirinya juga tak mengetahui identitas media dan lembaga oknum LSM dan wartawan tersebut.
"Kalau nama media dan lembaganya, saya lupa. Tapi tidak usah lagi dikerucutkan ini, kan kejadiannya sudah lama. Iya, memang benar itu, tapi sudahlah. Itu hari saya tidak penuhi permintaannya," ucap Bambang.
Mengapa tidak dilaporkan saja pak?. Menurutnya, tidak usah dilaporkan. Cukup itu menjadi pelajaran penting, khususnya di Dinas Pertanian Jeneponto.
"Untuk melaporkannya, tergantung pak kadis. Tapi saya berharap jangan mi, kan tidak terjadiji. Hanya mengancam saja," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, ada dugaan percobaan pemerasan yang dilakukan oknum LSM dan wartawan di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
Oknum LSM dan wartawan meminta dibelikan mobil Avansa, atau uang Rp50 juta, jika permintaan mobil tidak dipenuhi.
"Oknum tersebut mengancam akan melaporkan ke penegak hukum adanya dugaan penjualan bibit jagung. Saya bantah itu hari, bibit apa yang kita jual," kata Kadis Pertanian Jeneponto, Ahmad, Jumat (4/2/2018) lalu.
Sekretaris Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Jeneponto, Zul menilai, Kadis Pertanian dan Kabid Tanaman Pangan Kabupaten Jeneponto, sepertinya sudah membangun opini, diduga sengaja mempengaruhi kepercayaan publik, agar citra LSM dan wartawan rusak di mata Publik.
"Saya menduga ini akal-akalannya saja Kabid Tanaman Pangan, yang melaporkan ke Kadisnya, sesuatu yang tidak jelas adanya. Jika itu benar, kenapa harus takut dengan oknum LSM dan wartawan itu, untuk menyebut namanya. Saya mengecam ini, kenapa tidak dilaporkan saja, ada apa?," tegas Zul.