Selasa, 08 Januari 2019 07:01
Korban amukan seorang petani yang sedang stres.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Seorang petani menyerang 12 anak dengan pisau dapur. Peristiwa itu terjadi Januari 2017 lalu di sebuah taman kanak-kanak di Tiongkok Selatan. Kini, petani itu dieksekusi mati.

 

Media pemerintah Senin, (7/1/2019), melaporkan, Qin Pengan (43), pergi ke taman kanak-kanak di kota Pingxiang di provinsi Guangxi Tiongkok selatan, pada Januari 2017, dan mulai menebas dan menikam anak-anak.

Media Tiongkok melaporkan, ia melancarkan serangan untuk mengekstraksi 'balas dendam', karena hidupnya tidak seperti yang ia inginkan.

Qin melukai 12 anak, empat dari mereka serius, sebelum seorang guru menangkis serangan itu, dan meminta bantuan ketika ia melarikan diri dari tempat kejadian. 

 

Dia kemudian menyerahkan dirinya kepada otoritas lokal. 

Sebuah pengadilan setempat di Pingxiang, menjatuhkan hukuman mati pada Qin, dan hukuman itu dijatuhkan pada hari Jumat, setelah disetujui oleh Mahkamah Rakyat Tiongkok. 

Serangan pisau yang menargetkan anak-anak sekolah, tidak jarang terjadi di Tiongkok.

Oktober lalu, seorang wanita yang menggunakan pisau melukai 14 anak di taman kanak-kanak provinsi Sichuan.

Pada April 2017, seorang pria membunuh sembilan siswa sekolah menengah, ketika mereka pulang ke rumah dalam salah satu serangan pisau paling mematikan di negara itu, dalam beberapa tahun terakhir.

Tersangka dalam kasus itu, yang kemudian dieksekusi, mengatakan kepada polisi, dia membalas dendam karena dia telah diganggu ketika dia bersekolah.

Peristiwa semacam itu telah memaksa pihak berwenang, untuk meningkatkan keamanan di sekitar ruang kelas.

Kejahatan dengan kekerasan telah meningkat di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir, karena ekonomi negara telah meningkat pesat dan kesenjangan antara kaya dan miskin, telah melebar dengan cepat.

Studi juga menggambarkan peningkatan prevalensi gangguan mental, beberapa dari mereka terkait dengan stres dengan kehidupan.  

TAG

BERITA TERKAIT