RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi 0,86 persen di Desember 2018, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,89.
Kepala BPS Provinsi Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, ada lima daerah IHK di Sulsel yang mengalami inflasi di penghujung tahun 2018, yaitu Bulukumba, Watampone, Palopo, Parepare dan Makassar.
"Inflasi tertinggi terjadi di Parepare sebesar 0,96 persen dengan nilai IHK sebesar 128,76. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Watampone sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 132,88," ungkap Yos pada Rakyatku.com, Senin (7/1/2019).
Yos menuturkan, inflasi yang terjadi di Sulsel pada Desember 2018, disebabkan oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya IHK.
Antara lain pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (2,28%), kelompok bahan makanan sebesar (1,65%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,13%), kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,13%), kelompok kesehatan (0,12%).
Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,05%). Sementara kelompok sandang mengalami penurunan indeks harga (-0,14%).
Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan tertinggi terhadap inflasi, diantaranya tarif angkutan udara, ikan bandeng, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, cabe rawit, asam, tomat buah, beras dan kangkung.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah emas perhiasan, pepaya, daging sapi, cabe merah, ikan teri, daun singkong, ikan kembung, bayam, ikan layang, minyak goreng.
"Laju inflasi tahun kalender Sulsel pada Januari sampai Desember 2018 sebesar 3,50 persen dan laju inflasi year on year Desember 2018 terhadap Desember 2017 sebesar 3,50 persen," pungkasnya.