Senin, 07 Januari 2019 07:30
Ma'ruf Amin. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin, mengaku pernah dibully karena memutuskan bersedia mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. 

 

Ma’ruf mengungkapkan cara yang digunakan oknum tersebut menggunakan dalil, yang isinya menganggap ulama yang dekat dengan pemerintah tak lagi dapat dipercaya. 

“Walaupun banyak dibully dimana-mana. Salah satunya jangan pilih ulama pilihan pemerintah, bahkan ada dalil yang dipakai. Kalau ulama itu jadi kepercayaan selama tidak berkolarobasi dengan pemerintah. Jadi, saya tidak dianggap ulama,” kata Ma’ruf.

Ma’ruf merasa tidak ada yang salah apabila ulama dekat dengan pemerintah. Ia mengakui dekat dengan pemerintah agar bisa membantu mengentaskan kemiskinan hingga merawat persatuan suatu bangsa. 

 

“Kalau kata Rasulullah, sultan (pemerintah) itu bayangan Allah di bumi karena dia akan membangun kemaslahatan, menghilangkan kemudaratan di bumi,” bebernya dikutib Kumparan, Senin (7/1/2019).

Ia menilai ulama harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat sehingga setiap perkataan harus memiliki kebijaksanaan. Apabila ulama buruk, kata Ma'ruf, maka rusaklah suatu kelompok masyarakat yang menjadikan ulama sebagai panutan. 

“Ada dua kelompok masyarakat. Kalau baik maka dia baik, kalau dia rusak maka manusia juga rusak. Kelompok tersebut adalah ulama dan umarah, dua kelompok ini rusak, maka rusaklah manusia,” pungkasnya. 

TAG

BERITA TERKAIT