RAKYATKU.COM, BRUNEI - Royal Brunei Airlines dengan nomor penerbangan BI636, sedang dalam perjalanan dari Hong Kong ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Tiba-tiba, sebuah pengisi ponsel yang dibawa oleh salah satu penumpangnya, meledak di tengah penerbangan.
Untungnya, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh maskapai nasional Brunei, seperti dilansir The Star, semua penumpang dan awak di pesawat tidak terluka dari ledakan.
Insiden ini dipublikasikan melalui postingan Facebook oleh Francis Ngu Hown Hua, di mana ia membagikan video dan gambar kejadian tersebut.
Dari video yang dibagikan, para kru terlihat menangani insiden secara profesional dan tenang, tanpa memicu kepanikan di antara penumpang lainnya.
Satu kru kabin juga dapat terdengar mengatakan "Oke, sudah ," atau "Oke, semuanya sudah beres," sambil meminta semua penumpang untuk kembali ke tempat duduk mereka.
Kejadian ini adalah contoh, mengapa pengisi daya hanya dapat dibawa dengan tas jinjing, dan bukan bagasi jinjing. Seperti dilansir The Star, Departemen Penerbangan Sipil telah menyatakan, ini untuk menghindari risiko kebakaran di bagian kargo, yang lebih sulit untuk ditangani dan dapat menyebabkan masalah yang lebih besar.
Royal Brunei Airlines juga menyatakan, “Awak kabin kami dilatih untuk mengikuti prosedur operasi standar, untuk menangani insiden seperti itu secara profesional, dan untuk memastikan keselamatan para tamu kami setiap saat. Kami membawa peralatan keselamatan yang direkomendasikan di atas kapal setiap saat.”
Kudos kepada kru Royal Brunei Airlines untuk tindakan cepat mereka, dan harap diingatkan bahwa jika memungkinkan, jangan gunakan bank daya Anda selama penerbangan dan selalu membawanya di tas tangan Anda.