Jumat, 04 Januari 2019 17:15
Bripka Muh. Irwan Umar menyalurkan bantuan yang dihimpun bersama rekan-rekannya di YNCI Chapter Bulukumba kepada Ara dan kedua orang tuanya.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Meski usianya sudah paruhbaya, Ara tak harus istirahat. Apalagi, ada ibu bapaknya yang harus dia beri makan. Bapaknya, Ambo, sudah renta. Juga tak bisa melihat. Ibunya, Sukira, juga tak bisa beranjak dari tempat tidur.

 

Ara pun harus berjuang. Wanita 53 tahun itu terpaksa bekerja serabutan, demi memberi makan kedua orang tuanya.

Rumahnya berada jauh dari pemukiman warga di Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Bulukumba. Membuatnya benar-benar harus berjuang sendiri, tanpa mengetahui hiruk pikuk kehidupan bertetangga.

Selama ini, Ara hanya mampu mengandalkan sedikit bantuan dari pemerintah melalui beras miskin (raskin). Agar bisa lebih dari itu, Ara berjuang menjadi buruh panen saat musim panen padi tiba. Itupun, hanya dua kali dalam setahun.

 

"Kalau lagi musim panen, baru bisa pergi minta ke petani untuk dipekerjakan, memanen padi. Biasanya dapat 1 sampai dua karung kecil. Itumi yang kami makan," ujarnya sendu.

Ara, rela kerja serabutan dengan menghidupi kedua orang tuanya.

Di rumah panggungnya yang berada di tengah perkebunan, Ara harus menikmati kegelapan malam. Jangankan untuk menonton sinetron Cinta Suci yang menjadi andalan emak-emak saat ini, penerangan listrik dari PLN pun tak dirasakannya. Ia hanya mengandalkan lampu pijar dari bahan minyak tanah. Sumbangan dari warga.

Keberkahan hari Jumat dirasakan Ara dan kedua orang tuanya. Bantuan dari komunitas motor N-Max Bulukumba, Yamaha Nmax Club Indonesia (YNCI) Chapter Bulukumba, membuatnya sedikit bernapas lega.

Salah satu anggota dari Polres Bulukumba yang juga anggota YNCI memberikannya bantuan sembako dan uang tunai. Ara sangat senang. Dia berkali-kali melekatkan punggung tangannya ke matanya. Orang tuanya juga tak mampu menahan haru.

Bripka Muh. Irwan Umar, harus menembus beceknya sawah dan melintasi pematang sawah yang licin, demi menyalurkan bantuan untuk Ambo, yang diketahui penyandang disabilitas Tunanetra, dan tergolong kurang mampu ini.

"Kebetulan saya tergabung di YNCI Bulukumba juga. Awalnya itu teman di YNCI Bulukumba, dapat info soal kakek Ambo. Akhirnya kami kumpulkan bantuan untuk kakek Ambo ini,” ujar Bripka Irwan.

Sementara itu, salah satu member YNCI Bulukumba, Alam Patikawa mengungkapkan, selain membutuhkan bantuan kebutuhan dasar, rumah kakek Ambo juga belum dialiri listrik.

"Bantuan yang dibawa tadi oleh Bripka Irwan bersama member YNCI Bulukumba lainnya, baru berupa sembako untuk kebutuhan dasar. Tetapi yang membuat kami semakin prihatin, ternyata rumahnya juga belum ada listriknya,” ungkap Alam.

Alam berharap, lebih banyak dermawan atau komunitas lain yang turut membantu meringankan beban Ara serta kedua orang tuanya.

TAG

BERITA TERKAIT