Sabtu, 05 Januari 2019 04:00
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Tidur dan istirahat adalah salah satu elemen penting agar seseorang dapat menjalani kegiatannya dengan prima. 

 

Ada beberapa pendapat seputar tidur yang perlu dipastikan apakah tergolong sebagai mitos atau fakta. Berikut beberapa contohnya:

1. Fakta: Durasi dan kualitas tidur berperan pada kesehatan

Menurut berbagai penelitian ilmiah yang telah dilakukan, kualitas tidur yang buruk serta durasi tidur yang pendek memang berkaitan dengan terjadinya serangkaian penyakit, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan depresi.

 

Sebagai contoh, waktu tidur yang kurang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin, yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya diabetes.

2. Mitos: Orang yang lebih tua membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit
Secara umum, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. Walaupun pola tidur umumnya dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia, jumlah waktu tidur yang dibutuhkan setiap harinya tetap sama.

Namun, orang yang lebih tua terkadang dapat memiliki waktu tidur yang lebih sedikit, dan sebagian dari kasus tersebut dapat dikaitkan dengan seringnya terbangun pada malam hari, mengalami insomnia, dan sebagainya. Akan tetapi, kebutuhan tidur mereka tidak kurang dibandingkan dengan orang dewasa muda.

3. Fakta: Mengorok dapat berbahaya
Selain mengganggu orang di sekitarnya, mengorok dapat menjadi tanda seseorang mengalami sleep apnea, yaitu jenis gangguan tidur yang dapat memicu penyakit jantung dan diabetes.

Kondisi ini umumnya ditandai dengan berkurangnya atau berhentinya aliran udara pernapasan pada saat tidur. Individu dengan kondisi ini umumnya dapat terbangun dengan seketika saat tertidur karena merasa sesak. Oleh sebab itu, seseorang yang merokok disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna dilakukan evaluasi lebih lanjut.

4. Mitos: Mengonsumsi alkohol dapat membantu seseorang tertidur lelap
Mengonsumsi segelas anggur sebelum tidur mungkin dapat membuat seseorang lebih mudah tertidur, tetapi kualitas tidur tersebut belum tentu baik. Sebab, alkohol menghambat produksi melatonin tubuh, yang seharusnya dapat membantu Anda untuk tertidur pulas.

Mengonsumsi alkohol sebelum tidur dapat menganggu siklus tidur rapid eye movement (REM) dan menghambat mimpi, yang membuat orang merasa lelah setelah terbangun alih-alih merasa segar.

5. Fakta: Kurang tidur sepanjang minggu tidak dapat dikejar pada akhir minggu saja.
Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Physiology, kekurangan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan seseorang untuk merasa lebih lelah dan kurang mampu untuk berkonsentrasi.

Hal ini masih dapat terjadi walaupun orang tersebut telah mencoba untuk melebihi jam tidur beberapa hari setelahnya. Oleh sebab itu, sebaiknya seseorang mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap harinya, tidak hanya pada akhir pekan saja.

6. Mitos: Rasa kantuk pada siang hari selalu berarti bahwa orang tersebut tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup
Rasa kantuk yang berlebih pada siang hari terkadang juga dapat terjadi pada individu yang telah tidur dengan durasi yang cukup pada malam sebelumnya. Rasa kantuk seperti ini dapat terjadi sebagai akibat dari adanya kondisi medis yang mendasari, seperti narkolepsi atau sleep apnea. Oleh sebab itu, setiap gangguan tidur sebaiknya dikonsultasikan kepada tenaga kesehatan profesional yang jelas ahli di bidangnya.

Sumber: KlikDokter

TAG

BERITA TERKAIT