Kamis, 03 Januari 2019 16:47
Gao Chengyong
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Seorang pembunuh berantai yang dikenal sebagai 'Jack the Ripper' China, membunuh 11 orang - yang termuda yang baru berusia delapan tahun - telah dieksekusi mati. Demikain diumumkan pengadilan Tiongkok.

 

Gao Chengyong, seorang ayah dari dua anak, yang menikah dan mengelola sebuah toko kelontong di Baiyin, Cina, membunuh korbannya (perempuan dan anak perempuan), antara tahun 1988 dan 2002. Ia menerima nama panggilan mengerikan, karena cara ia memutilasi tubuh korbannya.

Pembunuh itu menargetkan wanita muda yang mengenakan pakaian merah, dan mengikuti mereka pulang. Di mana, ia akan merampok, memperkosa, dan membunuh mereka. Dalam beberapa kasus, Gao juga memotong sebagian organ reproduksi korbannya. Korban bungsunya, berusia delapan tahun.

Sejak 30 tahun lalu, serangkaian pembunuhan dibiarkan tidak terpecahkan, sampai polisi benar-benar menyerahkan bukti yang mereka butuhkan, untuk memecahkan kasus ini.

 

Gao dibuka kedoknya setelah pamannya memberikan sampel DNA ke polisi, saat sedang diproses untuk kejahatan kecil. Sampel tersebut mengungkapkan, ia terkait dengan pembunuh yang sulit ditangkap, dan penyelidikan selanjutnya menyebabkan penangkapan Gao.

Pada Maret 2018, Pengadilan Rakyat Menengah Kota Baiyin, menghukum mati Gao, setelah ia dinyatakan bersalah atas pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, dan perusakan mayat.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah hukumannya, pengadilan mengecam keinginan mesum Gao, untuk menghina dan mencemari mayat, dan menggambarkan tindakannya tercela. 

Tidak jelas bagaimana eksekusi dilakukan, meskipun China biasanya menggunakan suntikan mematikan atau regu tembak untuk melaksanakan hukuman mati.

Jack the Ripper asli, diyakini telah membunuh dan memutilasi setidaknya lima wanita di London timur pada tahun 1888. Kasus rentetan pembunuhan keji itu, tidak pernah diselesaikan.

TAG

BERITA TERKAIT