Kamis, 03 Januari 2019 14:17
Andi Arief. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengecam kicauan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, yang ikut meramaikan informasi adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. 

 

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menilai, pernyataan Andi Arief sangat provokatif dan layak untuk diproses hukum. 

"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, mental prejudice, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar tersebut sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," kata Hasto Kristiyanto.

Hasto mengapresiasi respons cepat KPU yang menyebut kabar tersebut hanyalah bohong. Ia kemudian mengingatkan Andi agar tak lagi berhalusinasi soal adanya kecurangan dalam pemilu. Ia meminta Andi tak menyamakan situasi politik di 2019 dengan 2009.

 

"Saudara Andi Arief juga harus ingat ini tahun 2019, sehingga jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperti tahun 2009, ketika pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke jajaran teras elite kekuasaan. Jadi simpan seluruh skenario berpikir curang dengan referensi masa lalu," ujar Hasto.

Menurut Hasto, isu ini membuktikan adanya skenario yang sengaja diciptakan demi tujuan politik semata. Ia pun menegaskan Presiden Joko Widodo sangat menghormati demokrasi.

"Penciptaan kondisi ketidakpercayaan pada lembaga penyelenggara pemilu dengan cara-cara tidak beradab, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik dengan tujuan memasukkan opini pemilu sepertinya curang," kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Andi menyebut Hasto tak paham mengenai cuitannya di Twitter yang kini tak bisa ditemukan itu. 

"Hasto Sekjen PDIP buta huruf. Suruh baca tweet saya dengan jelas. Saya mengimbau supaya dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU bergerak setelah imbauan saya," ungkap Andi 

Andi tak mempermasalahkan andai dirinya jadi dilaporkan ke polisi terkait cuitan '7 kontainer surat suara tercoblos'. Namun dia menegaskan niatnya hanya ingin pemilu berlangsung jujur dan adil.

"Silakan saja kalau saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berpihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tweet saya atau berpihak pada saya yang ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil," bebernya.

Andi menegaskan dirinya memang sempat mencuitkan isu 7 kontainer surat suara telah tercoblos. Dalam cuitannya, Andi meminta KPU mengecek kebenaran kabar tersebut. Andi menolak disebut menyebarkan hoax karena menurutnya dia dalam posisi meminta KPU mengecek kabar liar tersebut.

"Masa dihapus, nggak tahu aku," kata Andi Arief. "Masa itu disebut hoax. Tweet saya terhapus, saya memang men-tweet," sebut Andi.

KPU memang langsung mengecek kebenaran kabar 7 kontainer surat suara telah tercoblos. KPU memastikan kabar tersebut kabar palsu alias hoax. Jajaran penyelenggara pemilu itu telah melaporkan temuan tersebut ke pihak Bareskrim Polri via telepon.

TAG

BERITA TERKAIT