Rabu, 02 Januari 2019 18:48
Pablo Castro dan Yuberkis Paulino
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MANHATTAN - Selasa, 1 Januari 2019. "Bukk!!!" suara gedebuk itu mengagetkan warga di sekitar apartemen Manhattan, New York City.

 

Malam yang mulai gelap, membuat pandangan sedikit kabur. Saat mendekat, warga melihat sesosok pria jangkung menggelepar-gelepar. Darah mengucur deras dari dada. Sebuah belati menancap di sana.

Mereka kemudian menghubungi polisi. Petugas berseragam itu kemudian mengidentifikasi, pria itu adalah Pablo Castro (46).

Polisi lalu menyusuri setiap lantai, dan melihat ceceran darah di lantai enam. Sesosok tubuh wanita juga bersimbah darah di sana. Petugas mengidentifikasi wanita itu adalah Yuberkis Paulino (50).

 

Yuberkis pernah mengatakan kepada teman-temannya, bahwa kalau terjadi apa-apa dengannya, maka pembunuhnya adalah Pablo.

Atas dasar itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan, dan yakin kalau nenek satu cucu itu ditikam lebih dahulu oleh Pablo, sebelum pria itu menikam dirinya, dan jatuh dari balkon lantai 6.

Menurut rekan-rekan korban, Yuberkis pernah berpisah dengan Pablo, karena pria itu kerap melakukan kekerasan. Pasangan itu bersatu kembali selama Natal, dan sempat berpose dalam jumper yang cocok dengan keluarga

Pada Malam Natal, sang nenek berbagi foto keluarga yang bahagia tentang dirinya, Castro, kedua putrinya dan cucunya semuanya mengenakan sweater 'Santa's Squad' yang serasi.

"Pablo membunuhnya," mantan mertua Yuberkis melalui pernikahan pertamanya di situs web.

"Dia adalah seorang pekerja, tetapi seorang yang sangat cemburu."

TAG

BERITA TERKAIT