Selasa, 01 Januari 2019 13:58
FOTO: EPA-EFE
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu hujan lebat di Filipina telah menyebabkan 75 orang tewas dan 16 lainnya hilang, kata badan bencana pemerintah, Selasa (1/1/2019).

 

Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina (NDRRMC) mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa selain yang meninggal, 16 orang masih hilang dan 12 lainnya cedera, dikutip dari The Strait Times.

Lebih dari 45.000 keluarga atau hampir 192.000 orang dari 457 desa di Filipina tengah dan utara terkena dampak depresi tropis yang melanda negeri itu pada 29 Desember.

Itu melemah ke daerah bertekanan rendah setelah menghantam tanah. Namun demikian, ia terus membuang berhari-hari hujan lebat di wilayah Bicol dan Visayas Timur, memicu tanah longsor dan banjir besar.

 

Juru bicara NDRRMC Edgar Posadas mengatakan 59 dari kematian itu berasal dari wilayah Bicol, 13 dari Visayas Timur di Filipina tengah dan tiga lainnya dari daerah terdekat.

"Kematian sebagian besar disebabkan oleh tanah longsor," kata Posadas.

Juru bicara itu mengatakan bahwa banyak jalan yang tidak bisa dilewati karena banjir dan tanah longsor. Hujan deras juga menyebabkan pemadaman listrik dan pembatalan 36 penerbangan.

Pemerintah sekarang sedang dalam proses memulihkan jalur listrik dan jalan yang rusak, tambahnya.

Provinsi yang paling terkena dampak seperti provinsi Albay, provinsi Camarines Sur, provinsi Camarines Norte, dan provinsi Sorsogon sekarang ditempatkan di bawah keadaan bencana.

Ini akan memungkinkan pelepasan dana bantuan dengan cepat, sementara kontrol harga akan dikenakan pada kebutuhan dasar dan komoditas utama.

TAG

BERITA TERKAIT