RAKYATKU.COM - Badan pangan PBB menuduh pemberontak Houthi mencuri bantuan makanan orang-orang Yaman yang kelaparan. Hal itu terungkap setelah beberapa jam investigasi kantor berita Associated Press (AP) dirilis.
Dalam laporan itu, ditemukan bahwa kedua pihak dalam konflik yang terjadi telah mencuri bantuan yang dimaksudkan untuk negara yang paling rentan.
David Beasley, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), mengatakan pada hari Senin bahwa lembaganya telah mengumpulkan bukti yang menunjukkan orang-orang Houthi telah mengalihkan pengiriman makanan yang dikirim untuk membantu meringankan "krisis kemanusiaan terburuk di dunia".
"Pada saat anak-anak sekarat di Yaman karena mereka tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan, itu adalah kemarahan," kata Beasley, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (1/1/2019).
"Perilaku kriminal ini harus segera dihentikan".
Perang empat tahun Yaman dan keruntuhan ekonomi setelahnya telah melepaskan krisis kemanusiaan paling mendesak di dunia dengan lebih dari 22 juta orang membutuhkan semacam bantuan untuk bertahan hidup.
Harga makanan telah meningkat rata-rata 68 persen, dan harga komoditas seperti bensin, solar, dan gas memasak telah meningkat setidaknya 25 persen pada tahun lalu.
WFP mengatakan foto dan bukti lain yang diperolehnya menunjukkan truk secara ilegal mengambil makanan dari pusat distribusi makanan yang ditunjuk dan pejabat setempat memalsukan catatan dan memanipulasi pemilihan penerima manfaat.
Mereka menuduh satu organisasi mitra lokal yang berafiliasi dengan Departemen Pendidikan Houthi melakukan penipuan dan mengatakan makanan kemanusiaan dijual di pasar terbuka di Sanaa.
"Perilaku ini sama dengan mencuri makanan dari mulut orang-orang lapar," kata Beasley.
Al Jazeera menghubungi pejabat Houthi untuk memberikan komentar tetapi tidak menerima tanggapan pada saat publikasi.