RAKYATKU.COM – Meskipun kerap dicap sebagai makanan tidak sehat, dalam realitanya mi instan masih menjadi salah satu makanan yang paling populer di Indonesia.
Harganya yang murah, rasanya yang enak, dan mudah untuk dibuat menjadi kelebihan dari mi instan. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita tidak mengkonsumsi mi instan saat sedang terkena maag. Apa alasannya?
Dilansir dari doktesehat, Dr. Kevin William Hutomo menyebutkan, cara pembuatan mi instan sangatlah unik, karena membuat kadar air dari bahan makanan ini benar-benar habis.
Sayangnya, proses pengeringan air ini membuat mi instan juga memiliki kadar lemak yang sangat tinggi. Tingginya kadar lemak ini, ternyata membuat mi instan cenderung lebih lama dipecah oleh usus halus kita.
Sebagaimana kebanyakan makanan berlemak tinggi lainnya, mi instan juga sebaiknya tidak dikonsumsi saat maag menyerang. Jika kita melakukannya karena ingin membuat perut terasa kenyang, hal ini akan membuat pengosongan lambung menjadi tertunda dan akhirnya membuat perut kembali terasa kembung dan sangat tidak nyaman.
Selain kurang baik untuk dikonsumsi saat terkena maag, ada baiknya kita tidak mengkonsumsi mi instan terlalu sering, apalagi dengan mencampurkan bumbunya pada mie instan yang kita buat. Bagaimana tidak, bumbu mi instan ternyata memiliki kandungan garam yang sangat tinggi, tepatnya sekitar 50 hingga 60 persen dari kebutuhan garam harian.
Padahal, ada baiknya kita mengkonsumsi garam tidak sampai satu sendok teh dalam sehari demi menjaga kesehatan tubuh.
Pakar kesehatan menyarankan kita, untuk membatasi konsumsi mi instan hanya sekitar satu atau dua bungkus saja dalam seminggu. Jika kita mengkonsumsinya lebih dari jumlah tersebut, bisa jadi kita akan mengalami beberapa masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan.