MAKASSAR – Tokoh Literasi Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, menyebut inovasi Smart School yang diinisiasi Andi Sudirman Sulaiman selama menjabat Gubernur Sulawesi Selatan telah berhasil memajukan sektor pendidikan. Menurutnya, Andi Sudirman layak kembali memimpin Sulsel demi keberlanjutan program-program tersebut.
“Pak Andi Sudirman Sulaiman berhasil menciptakan pembelajaran berbasis digital dan menggerakkan budaya literasi di Sulsel. Beliau sangat patut dipertahankan untuk kemajuan pendidikan di daerah ini,” kata Bachtiar, Selasa (19/11).
Bachtiar menyoroti sejumlah terobosan yang dilakukan Andi Sudirman, termasuk program Smart School dengan konsep “satu guru, satu siswa” yang memanfaatkan sistem pembelajaran hybrid berbasis digital. Inovasi ini memastikan kualitas pendidikan di seluruh SMA di Sulsel terstandar secara merata.
Baca Juga : Sempat Turun Hujan, Masyarakat Tetap Antusias Hadiri Kampanye Andi Sudirman di Bulukumba
Selain itu, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Andi Sudirman mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi dan menggerakkan budaya literasi. Hasilnya, Sulsel mencatatkan peningkatan signifikan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
Pada tahun 2023, IPM Sulsel mencapai 74,60 poin, naik dari 73,96 pada tahun sebelumnya. Bachtiar menegaskan bahwa kemajuan ini menunjukkan keberhasilan kebijakan pendidikan di bawah kepemimpinan Andi Sudirman.
“Peningkatan IPM hingga masuk kategori tinggi membuktikan kemajuan signifikan di bidang pendidikan. Pak Andi Sudirman berhasil mendongkrak angka ini secara signifikan,” jelasnya.
Baca Juga : Fatmawati Rusdi Tegaskan Komitmen Andalan Hati Kolaborasi Dengan Pemuda Demi Kemajuan Sulsel
Di bidang literasi, Sulsel juga mencatat prestasi gemilang. Pada tahun 2023, IPLM Sulsel mencapai 86,74 persen, menempatkannya di peringkat pertama nasional. Prestasi ini sekaligus menggeser DI Yogyakarta yang sebelumnya selalu menduduki posisi teratas.
“Sulsel kini menjadi wilayah percontohan dalam literasi, khususnya pengembangan perpustakaan berbasis inklusi. Capaian ini merupakan hasil kerja keras yang sangat luar biasa,” tambah Bachtiar.
Ia pun menegaskan bahwa program-program seperti Smart School dan gerakan literasi perlu terus didukung demi keberlanjutan dan peningkatan kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan.