Kamis, 02 Maret 2023 11:04

2022, Ekonomi Luwu Utara Tumbuh Jadi 4,54 Persen

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Pertumbuhan ekonomi Luwu Utara meningkat dari -0,59 persen pada 2020 menjadi 4,54 persen pada 2022 setelah upaya pemulihan pascabanjir dan pandemi Covid-19 mulai melandai. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi pendongkrak utama.

 

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu Utara mencatat pertumbuhan ekonomi Luwu Utara tumbuh signifikan sejak ekonomi mengalami kontraksi pada 2020 akibat pandemi Covid-19 dan bencana banjir bandang.

Kepala BPS Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Luwu Utara mengalami peningkatan dari 3,90 persen pada 2021 menjadi 4,54 persen pada 2022 setelah Pada 2020, mengalami kontraksi ­0,59 persen.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Apresiasi Kamp Pemuda PPGT Klasis Sangbualambe'

"Tahun 2020 kita mengalami kontraksi -0,59 persen akibat pandemi dan banjir bandang, tetapi pada 2021 kita mengalami perbaikan karena memang pandemi Covid-19 mulai melandai dan upaya pemulihan pascabanjir bandang yang terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara. Bahkan, pada 2022 kita kembali mengalami peningkatan yang cukup signifkan, yaitu 4,54 persen,” beber Ayub dikutip dari laman resmi Pemkab Luwu Utara, Kamis (2/3/2023).

Menurut Ayub, laju pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2022 terletak pada meningkatnya lapangan usaha sektor transportasi (darat dan udara). Sektor transportasi tumbuh 11,31 persen. Peningkatan signifikan juga terjadi pada sektor konstruksi, yang bertumbuh dari 1,28 persen pada 2021 menjadi 5,88 persen pada 2022, akibat perbaikan infrastruktur jalan dan pembangunan irigasi pascabanjir bandang. Sementara, faktor pendongkrak utama pertumbuhan ekonomi di Luwu Utara ada pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

"Pendongkrak utama pertumbuhan ekonomi kita ada di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh sebesar 3,45 persen. Nah, kalau dilihat dari distribusi PDRB (produk domestik regional bruto), maka lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan itu memberikan sumbangan paling besar, yakni 49,97 persen dibanding lapangan usaha lainnya," beber Ayub.

Ayub mengungkapkan, salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi sebuah daerah adalah data PDRB, baik PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan.

Baca Juga : Bupati Lutra: Bendungan Rongkong Jadi Kebutuhan Prioritas Mendesak

"PDRB Luwu Utara 2022 berdasarkan atas dasar harga berlaku itu sebesar Rp16,05 triliun. Ini meningkat dibanding 2021 yang sebesar Rp14,41 triliun. Sementara, untuk PDRB atas dasar harga konstan juga mengalami peningkatan. Pada 2022 meningkat menjadi Rp8,88 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp8,49 triliun pada 2021," paparnya.

#pemkab luwu utara #BPS Luwu Utara #pertumbuhan ekonomi