Jumat, 09 Desember 2022 21:56

YHK Bantu Pesantren Bikin Usaha, Terealisasi Minimarket hingga Produksi Paving Block Plastik

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
YHK Bantu Pesantren Bikin Usaha, Terealisasi Minimarket hingga Produksi Paving Block Plastik

Bantuan produktif ini diberikan oleh Yayasan Hadji Kalla untuk memberikan stimulus kepada lembaga yang dibantu agar bisa menjadi lebih produktif dan bisa mendapatkan pemasukan yang dikelola secara mandiri yang nantinya diharapkan bisa membuat pesantren bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi

RAKYATKU.COM,BONE-- Yayasan Hadji Kalla (YHK) tengah menjalankan program Pesantren Mandiri 2022. Di dalamnya terdapat bantuan produktif yang akan dikelola hingga nantinya diharapkan bisa membuat pesantren bisa mandiri secara ekonomi.

Program tersebut dijalankan di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan, yaitu Bone, Soppeng, Sidrap dan Gowa. Tim YHK pun telah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program di tiga pesantren, yaitu Pesantren Pesantren Al Irsyad DDI Pattojo Soppeng, Pesantren Al Wahid Sidrap dan Ponpes Tahfidzul Quran Baytul Mukarromah Mabbarakka Bone, Jumat (9/12/2022).

"Bantuan produktif ini diberikan oleh Yayasan Hadji Kalla untuk memberikan stimulus kepada lembaga yang dibantu agar bisa menjadi lebih produktif dan bisa mendapatkan pemasukan yang dikelola secara mandiri yang nantinya diharapkan bisa membuat pesantren bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi," ungkap Salman Febriyansyah, Program Manager Islamic Care Yayasan Hadji Kalla.

Baca Juga : KALLA Siapkan Dana Hingga Rp40 Miliar Untuk Corporate Social Activities Program Sepanjang Tahun 2024 Melalui Yayasan Hadji Kalla

Ia menjelaskan, dari ketiga lembaga yang dibantu tersebut, semuanya telah menunjukkan progres yang baik dan signifikan dari usaha mandiri yang dirintis masing-masing pesantren. Ponpes Al-Irsyad DDI Pattojo dan Ponpes Al-Wahid misalnya. Kedua pesantren ini membuat usaha minimarket untuk santrinya. Usaha tersebut dipilih karena pengelolaannya yang sederhana dan tentunya progresif karena telah memiliki konsumen tetap, yakni santri di internal pesantren.

"Lewat program ini, kita bisa terus memberikan stimulus kepada lembaga yang tentu manfaatnya berkelanjutan. Maka dengan membagikan ilmu dan skil lewat pelatihan usaha, para penerima manfaat bisa semakin kuat dan mandiri secara ekonomi. Kedepannya, diharapkan bahwa lembaga yang dibantu ini bisa lebih aktif dalam mengelola usaha mandiri yang telah dibuat," ujar Salman.

Pimpinan Ponpes Al Wahid, KH. Ali Rahim, menjelaskan, sejak dimulainya usaha di pesantrennya, dalam beberapa bulan terakhir usaha mandiri yang dirintis telah mendapat keuntungan hingga Rp10 juta setiap bulannya. Pendapatan ini pun diprediksi akan terus meningkat dalam waktu beberapa tahun mendatang.

Baca Juga : KALLA Siapkan Dana hingga 40 Milyar untuk Corporate Social Activities Program Sepanjang Tahun 2024

“Bantuan ini sangat berpengaruh besar pada pesantren. Membuat kami punya pemasukan lain yang bisa menyokong berbagai keperluan pesantren. Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla karena telah membantu kami melalui program Pesantren Mandiri ini. Kami telah dibantu dana dan didampingi hingga sekarang serta diajarkan cara-cara berniaga yang tepat dan strategis sehingga usaha ini bisa mendapatkan keuntungan," tuturnya.

Ada pula pesantren Baytul Mukarromah Mabbarakka yang memilih usaha cukup unik, yaitu usaha produksi pembuatan paving block berbahan plastik. Usaha ini memiliki workshop sendiri yang memproduksi 100-200 paving blok setiap harinya. Lalu, paving blok yang dihasilkan terbuat dari bahan dasar platik yang dicampur dengan oli bekas.

Pembuatannya sendiri menggunakan mesin khusus yang dioperasikan oleh santri pesantren. Paving block yang dihasilkan pun telah diuji dan dinilai telah layak digunakan untuk keperluan komersial.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Dukung Pengembangan Kinerja Tenaga Pendidik

“Saat ini kita telah memulai produksi paving block plastik dan sementara mengerjakan pesanan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone sebanyak 3.000 buah untuk keperluan pembuatan trotoar. Alhamdulillah usaha mandiri yang kami pilih ini sangat potensial dan akan terus berkembang dalam waktu beberapa tahun kedepan.” ujar Dr. Agussalim Rahman, Direktur Pendidikan Yayasan Pesantren Baitul Mukarramah Bone.

Ia juga menjelaskan bahwa lewat usaha ini, pesantrennya telah berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sampah plastik dan juga limbah oli bekas. Kedua bahan pokok ini bisa didapatkan dengan mudah, terutama untuk oli bekas. Apalagi mereka telah bekerjasama dengan Kalla Toyota Bone yang menyuplai oli bekasnya untuk keperluan usaha mandiri tersebut.

Untuk mengetahui informasi terbaru mengenai Yayasan Hadji Kalla, masyarakat dapat berkunjung ke Instagram, Facebook dan Twitter dengan nama akun @yayasankalla. Dapat pula mengunjungi website resmi di www.yayasanhadjikalla.co.id atau menghubungi hotline Kalla Care di nomor Whatsapp 0811 4414 030 dan nomor 0411 300 0103.

#Yayasan Hadji Kalla