Senin, 21 November 2022 14:05

Panja Komisi VII Apresiasi Komitmen PT Vale dalam Mendorong Hilirisasi Tambang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kunjungan kerja Panja Komisi VII DOR RI  di areal operasional PT Vale, Pulau Sambalagi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (17/11/2022).
Kunjungan kerja Panja Komisi VII DOR RI di areal operasional PT Vale, Pulau Sambalagi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (17/11/2022).

"Smelter yang akan dibangun ini merupakan smelter yang green energi kami di Komisi VII sangat mendukung itu. Sebab, kita akan masuk dalam transisi energi pada tahun 2050," kata Lamhot Sinaga, anggota Panja Komisi VII DPR RI.

RAKYATKU.COM, MOROWALI - Panitia Kerja (Panja) Komisi VII DPR RI mengapresiasi dan mendukung komitmen PT Vale dalam mendorong hilirisasi di sektor pertambangan.

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja yang dilakukan Panja Komisi VII di areal operasional PT Vale, Pulau Sambalagi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (17/11/2022).

Kedatangan tim Panja Komisi VII dipimpin Lamhot Sinaga dan diterima jajaran manajemen PT Vale, yakni Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, Wakil Presiden Direktur, Adriansyah Chaniago, serta hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Morowali, Yusman Mahmud, sebagai perwakilan Bupati Morowali.

Baca Juga : Wabup Apresiasi Kontribusi PT Vale Besar Kembangkan SDM Luwu Timur

Dalam kunjungan itu, Lamhot mengatakan pembangunan smelter di Sambalagi harus didukung. Sebab, kata dia, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di antaranya penyerapan tenaga kerja mencapai 60 ribu dengan mengutamakan masyarakat lokal.

Untuk itu, dia menyampaikan dukungannya pada PT Vale yang begitu serius dalam melakukan hilirisasi nikel dengan smelter yang akan dibangun di Sambalagi.

"Smelter yang akan dibangun ini merupakan smelter yang green energi kami di Komisi VII sangat mendukung itu. Sebab, kita akan masuk dalam transisi energi pada tahun 2050. Untuk itu semua smelter kami dorong menjadi green energi. Kita sangat bersyukur PT Vale serius membangun smelter yang green energi sehingga hilirisasi yang dilakukan oleh PT Vale sangat kita dukung dan apresiasi," kata Lemhot.

Baca Juga : Resmikan Jalan Layang Terpanjang di Lutim, Bupati: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Lamhot menuturkan, berdasarkan informasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, kehadiran smelter mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini tentu berbeda dari informasi yang selama ini diperolehnya.

Anggota Panja lainnya, Rusda Mahmud, berharap kehadiran PT Vale dapat mewujudkan komitmennya pertambangan berkelanjutan. Salah satunya menurunkan emisi karbon yang sejalan dengan program pemerintah menurunkan emisi karbon 31,89 persen pada 2030.

Selain itu, kehadiran PT Vale juga dapat menyejahterakan masyarakat di sekitar lingkar tambang. Panja juga berharap PT Vale memperhatikan hilirisasi, bahkan harus mengupayakan menghasilkan baterai sendiri sehingga Indonesia tidak lagi ekspor bahan mentah.

Baca Juga : PT Vale Sumbang 4.000 Bibit untuk Sedekah Pohon Pemprov Sulsel

“Kehadiran PT Vale harus didukung melalui komitmen keberlanjutan yang ingin dihadirkan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harapnya.

Rusda menuturkan, PT Vale sudah membuktikan komitmennya dalam menurunkan emisi karbon di area operasi Sorowako. Selain itu, tata kelola lingkungannya sangat baik karena setelah selesai menambang PT Vale kembali merawat dan menutup kemudian menanami kembali pohon.

"Selama ini informasi yang kami dapatkan sangat berbeda dengan apa yang disampaikan manajemen PT Vale, dari penjelasan itu tentu semakin menegaskan agar turut mendukung penuh pemerintah untuk melanjutkan izin Vale di Indonesia pada 2025," tuturnya.

Baca Juga : RUPSLB PT Vale, Emily Olson Jadi Presiden Komisaris Baru

"Saya sampaikan bahwa belum ada Perusda yang mengelola tambang, itu sesuai dengan aturan sehingga hari ini yang saya minta kepada Vale komitmennya tentang pertambangan berkelanjutan atau good mining practices dapat diwujudkan. Sebab, yang pastinya kalau pun Vale dilepaskan, Perusda tidak bisa mengelolanya," imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Morowali, Yusman Mahbub, mewakili Bupati Morowali mengungkapkan hadirnya perusahaan tambang di Morowali harus didukung. Salah satunya PT Vale karena dampaknya sangat dirasakan masyarakat dari sisi pertumbuhan ekonomi Morowali masuk dalam empat daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, yaitu 28,93 persen.

"Morowali menjadi terkenal karena investasi yang baik. Saya ingin menyampaikan bahwa investasi yang benar kami dukung sementara investasi yang tidak sesuai aturan kami tolak. Pemerintah Morowali sangat mendukung kehadiran PT Vale di Morowali, investasi yang baik dan benar kami dukung demi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

Dalam kunjungan itu, CEO PT Vale, Febriany Eddy, memaparkan pembangunan smelter di Sambalagi menggunakan teknologi Rotary Klin and Electric Furnance (RKEF) karena PT Vale berkomitmen menurunkan emisi karbon.

PT Vale bersama Xinhai dan Baowu Tisco sepakat tidak menggunakan batu bara. Selain itu teknologi tanur listriknya unik karena panas dari tungku ini akan di-recycle untuk dipakai mengeringkan bijih nikel.

"Sehingga nanti pabrik di Sambalagi ini akan menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan gas dan karbon intensitas terendah kedua setelah yang di Sorowako,” jelasnya.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

Komitmen good mining practices, jelas Febriany, tidak hanya di Sambalagi, tapi juga akan diterapkan pada pembangunan smelter di Pomalaa yang menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk mengolah bijih nikel. "Komitmen keberlanjutan terutama rendah karbon akan dilaksanakan juga di proyek Pomalaa,” ujarnya.

#PT Vale Indonesia #Komisi VII DPR RI