Kamis, 18 Agustus 2022 23:42

Webinar Spesial Kemerdekaan RI, Kalla Startup Hunt Ulas Beragam Inovasi untuk Indonesia

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Webinar Spesial Kemerdekaan RI, Kalla Startup Hunt Ulas Beragam Inovasi untuk Indonesia

Dibuka oleh Achmad Soegiarto selaku Chief Strategy & Technology KALLA yang menjelaskan bahwa Inovasi di Indonesia tetap harus tumbuh untuk menggerakkan perekonomian nasional, Startup harus menjadi penggerak inovasi nasional.

RAKYATKU.COM -- Startup Hunt Workshop Series yang dilaksanakan sejak Juni telah diikuti oleh kurang lebih 1.400 partisipan telah membahas berbagai macam topik hangat di ekosistem Edukasi, Property & Hospitality serta Transportasi & Logistik.

Telah terdaftar 50 Startup dari seluruh Indonesia yang mengikuti Program Startup Hunt 7 Mega Ecosystem KALLA.

Menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke-77, KALLA Startup Hunt mengadakan Spesial Webinar Kemerdekaan RI, Rabu (17/8/2022) malam.

Baca Juga : Peringati Hari Bumi, KALLA Tanam Ribuan Bibit Bersama Pemprov Sulsel

Menghadirkan Startup Lokal & Nasional sebagai narasumber handal pada bidangnya masing-masing. Webinar ini diikuti kurang lebih 438 peserta di zoom dan Youtube KALLA.

Dibuka oleh Achmad Soegiarto selaku Chief Strategy & Technology KALLA yang menjelaskan bahwa Inovasi di Indonesia tetap harus tumbuh untuk menggerakkan perekonomian nasional, Startup harus menjadi penggerak inovasi nasional.

Maka dari itu KALLA Startup Hunt hadir untuk memberikan kesempatan inovasi interen untuk menjadi bagian dari 7 Mega Ecosystem Kalla Group yang terdiri dari Ekosistem Edukasi, Property & Hospitality, Transportasi & Logistik, Otomotif, Energi, Manufaktur dan Infrastuktur.

Baca Juga : Andien Meriahkan Puncak Acara HUT 71 Tahun KALLA dalam Acara Family Gathering di Nipah Park

“Tahun ini merupakan tahun kolaborasi untuk semakin memberikan banyak kemudahan kepada customer. Untuk itu, KALLA bersama Awan Indonesia membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan mengajak teman-teman pelaku Startup terus berinovasi,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang narasumber dalam webinar, Dimas Triandhanu Utomo dari Adrem Law Firm membahas tentang pentingnya legalitas dari sebuah startup yang dapat melindunginya dari berbagai hal yang berpotensi merugikan entitas atau produknya. Untuk itu, bisnis tersebut harus diakui oleh negara.

“Business lifecycle startup juga dimulai dari pendirian PT. Untungnya sekarang pemerintah sangat men-support. Jadi, bikin PT saat ini simpel banget. Selanjutnya ada anggaran dasar, urusan notaris, NPWP, lalu perusahaannya berdiri. Setelah itu, apply NIB yang merupakan identitas company. Kalau tidak ada izin spesifik lainnya, sudah bisa jalankan bisnisnya,” jelas Dimas.

Baca Juga : Sukses Gelar Kalla Talks, Ini Pengakuan Peserta

Pada sesi selanjutnya Dhidik Tri Wibowo selaku Senior Vice President dari Kecilin.ID membahas tentang Advance Data Optimization. Kompresi data sangat penting untuk menjaga konektivitas perusahaan tetap efektif dan efisien. Penggunaannya pun sangat bisa diaplikasikan di berbagai macam hal, mulai dari layanan Cloud, Streaming & Internet Accelarator.

"Kalau data di-compress, maka cost untuk bandwdith atau storage di Cloud bisa diefisienkan. Di Kecilin, kita bisa compress berbagai macam file, mulai dari text atau database yang bisa sampai 90%, image bisa sampai 80%, video bisa 75% hingga dokumen bisa 50%," sebut Dhidik.

Pada sesi ketiga, Joshua Budiman selaku Head of Meta Space Solutions dari WIR Group yang membahas terkait Metaverse. Social Behaviour dari manusia berubah mengikuti dari perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, Metaverse ini merupakan perwujudan konjungsi antara dunia nyata dan dunia maya, prospek bisnisnya pun sangat menjanjikan.

Baca Juga : Tingkatkan Kompetensi Tenaga Surveyor, Bumi Karsa Laksanakan Pelatihan Real Time Kinematic

Indonesia harus siap dari sisi pengetahuan dan teknologi untuk tetap bisa bertahan atau bahkan menjadi negara yang diperhitungkan secara global.

"Simpelnya ada 5 perubahan yang akan terjadi di Metaverse Indonesia, yaitu kita bakal punya kehidupan baru. Kedua, cara bersosialisasi yang baru. Ketiga, kita punya cara-cara baru untuk menikmati kehidupan, misal dengan visit ke galeri atau museum. Keempat ada real world efficiency yang membuat bisnis lebih mudah. Terakhir adanya ekonomi baru,” ungkap Joshua.

Pada sesi penutup, Abdur Razak selaku Founder Helper Indonesia menjelaskan terkait bisnisnya yang berawal dari nilai sosial, yaitu semua orang berhak mendapatkan pekerjaan, hanya saja kadang antara kesempatan dan tenaga kerjanya tidak saling bertemu.

Baca Juga : 3 Program Studi Kalla Institute Raih Akreditasi Baik dari Asesor BAN PT

Melalui Helper Indonesia, kebutuhan akan produk atau layanan dari berbagai macam kalangan bisa dipenuhi oleh mitra bisnis mereka. Bisnis Helper Indonesia ini telah jalan di berbagai kota yang diawali di Kota Makassar.

"Di tengah majunya teknologi, masih sangat besar angka pengangguran. Helper Indonesia pun hadir sebagai solusi. Kami menghubungkan masyarakat yang sangat sibuk dan masyarakat yang masih sulit menemukan pekerjaan lewat layanan personal assisstant yang bisa membatu pekerjaan mereka," jelas Razak.

Penulis : Lisa Emilda
#Kalla Group