Jumat, 24 Juni 2022 21:11

Mentan SYL Dorong Varietas Unggul untuk Tingkatkan Produksi Padi Nasional

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (ketiga kiri), saat panen padi Inpara 8 di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (24/6/22).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (ketiga kiri), saat panen padi Inpara 8 di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (24/6/22).

Produktivitas padi Indonesia menduduki urutan ke-2 dari 9 negara- negara FAO di Benua Asia. Urutannya, yakni Vietnam, Indonesia, Bangladesh, Filipina, India, Pakistan, Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

RAKYATKU.COM, SUBANG - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mendorong peningkatan kualitas varietas benih padi unggul untuk terus ditingkatkan produksi beras nasional. Pasalnya, benih padi memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas beras sebagai salah satu pangan pokok strategis di Indonesia dan mendukung ekspor beras.

"Tanpa benih varietas unggul, kita tidak akan bisa surplus beras seperti yang kita bisa rasakan saat ini sehingga tidak perlu impor beras lagi. Jadi peningkatan produktivitas beras harus jadi tantangan kita bersama karena beras sangat penting bagi kehidupan Bangsa," ucap Mentan SYL dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang dilanjutkan panen padi Inpara 8 di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (24/6/22).

SYL mengatakan sesuai data produktivitas padi Indonesia menduduki urutan ke-2 dari 9 negara- negara FAO di Benua Asia. Urutannya, yakni Vietnam, Indonesia, Bangladesh, Filipina, India, Pakistan, Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

"Dulu kalau pakai varietas Silugonggo hanya menghasilkan 2 sampai 3 ton per hektare. Saat ini sudah ada varietas baru seperti Ciherang, Inpari, dan lainnya, sudah diperkenalkan jadi produktivitas petani makin naik, stok beras kita pun naik," sebutnya.

"Tapi, saya tidak bisa terima kalau produktivitas padi hanya 5,2 ton per hektare. Jadi ini harus ditingkatkan lagi," pintanya.

Oleh karena itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode ini meminta jajarannya untuk meninjau benih padi, irigasi, sistem pemupukan hingga pascapanen serta melakukan berbagai upaya agar produksi padi mulai dari hulu hingga hilir bisa lebih efisien. Selanjutnya loses-nya pun berkurang dan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dan memberi keuntungan yang tinggi.

Baca Juga : Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

"Ini irigasi makin bagus, varietas makin bagus dan makin banyak. Kalau begitu di tahap mana yang perlu kita perbaiki lagi. Kantor ini otak dari pertanian," terangnya.

"Saya berharap ini dipertahankan hasil-hasil yang luar biasa yang sudah dihasilkan dapat dan disampaikan juga ke masyarakat. Kita sudah enak makan beras dan swasembada jadi kita harus hargai kantor ini, ya," tambah SYL. (*)

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo