Senin, 11 April 2022 14:14

Cak Nun Sebut Presiden Saat Ini Belum Tepat untuk Indonesia, Puan Hanya Melirik

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Budayawan Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun mengisi ceramah Sinau bersama Cak Nun di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (11/4/2022) malam. (Foto: Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan)
Budayawan Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun mengisi ceramah Sinau bersama Cak Nun di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (11/4/2022) malam. (Foto: Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan)

"Jangan marah. Saya tidak mengatakan salah, loh, ya. Belum tepat. Loh, kalau bahasa Jawa itu ada bener, ada pener, Mbak Puan. Itu sudah bener, tapi belum pener," ujar Cak Nun.

RAKYATKU.COM - Budayawan Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun mengisi ceramah Sinau bersama Cak Nun di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (11/4/2022) malam.

Dalam ceramahnya, Cak Nun menilai bahwa Indonesia saat ini dipimpin oleh presiden yang belum tepat. Padahal, ia meyakini Indonesia bisa saja melampaui negara-negara besar di dunia karena peradaban di Indonesia terbangun dengan skala 18 generasi.

Saat memberi ceramah, Cak Nun persis duduk di samping dua elite PDIP, Hasto Kristiyanto dan Puan Maharani.

Baca Juga : TPD Sulsel Gelar Dzikir dan Doa Bersama untuk Kemenangan Ganjar-Mahfud

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian benar benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban dengan skala waktu 18 generasi," ucapnya,

"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang belum tepat saja presidennya. Jangan marah," imbuhnya.

Pernyataan Cak Nun itupun mendapat riuh tepuk tangan dari peserta ceramah dan diikuti oleh Hasto. Sementara, Puan hanya melirik ke Cak Nun.

Baca Juga : Dukungan Jokowi Dinilai Mengerucut ke Ganjar

Cak Nun pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengatakan presidennya salah, tetapi belum tepat. Oleh sebab itu, ia meminta agar tidak ada yang marah.

"Jangan marah. Saya tidak mengatakan salah, loh, ya. Belum tepat. Loh, kalau bahasa Jawa itu ada bener, ada pener, Mbak Puan. Itu sudah bener, tapi belum pener," ujar Cak Nun.

"Mohon maaf, ya, saya bukan mengkritik. Saya itu penasaran dengan kebesaran Indonesia yang tidak bisa kita wujudkan," imbuhnya.

Baca Juga : Dewa Agung Daeng Maraja Jadi Bacaleg Termuda PDIP Sulsel

Ia berharap 2024 mendatang akan ada pemimpin yang membawa kesadaran baru. Ia juga ingin pemimpin baru itu dapat membawa kelahiran Indonesia kembali.

"Aku ingin besok pagi, sebelum dan sesudah 2024 kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kita. Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa," kata Cak Nun.

"Revolusi yang akan dipimpin oleh presiden dan para sesepuh lainnya. mereka yang akan memimpin kesadaran baru. mereka akan memimpin kelahiran baru Indonesia," imbuhnya. (*)

Baca Juga : PDIP Serahkan Bacaleg, Dua Anggota Fraksi Sulsel Naik DPR RI

Sumber: CNN Indonesia

#Muhammad Ainun Nadjib #Puan Maharani #Hasto Kristiyanto #PDIP