Minggu, 02 Januari 2022 10:34

Kasus COVID-19 di Indonesia Turun, Kementerian Kesehatan: Mungkin Super-immunity

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

"Jadi apa yang disebut sebagai super-immunity, itu kemungkinan yang terjadi," kata Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan.

RAKYATKU.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan survei serologi atau seroprovalence survey untuk mengetahui alasan turunnya kasus COVID-19 Indonesia saat diserang varian Delta pada Juli 2021 lalu.

Survei ini dilakukan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan tim peneliti dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian dilakukan acak pada 34 provinsi atau sekitar 1.000 desa di Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan berdasarkan data, saat ini titer antibodi cukup tinggi di masyarakat.

Baca Juga : Dalam Rangka Penguatan Industri Asuransi Kesehatan di Indonesia, OJK Siap Bersinergi dengan Kementerian Kesehatan

"Ini diperkirakan karena adanya masyarakat yang terinfeksi varian Delta, tetapi juga kemudian mendapatkan vaksinasi. Jadi apa yang disebut sebagai super-immunity, itu kemungkinan yang terjadi," ujar Nadia di kanal YouTube BNPB yang dilihat pada Ahad (2/1/2022).

Pada periode itu sempat terjadi penambahan mencapai 523.659 kasus terkonfirmasi COVID-19. Setelah puncak infeksi itu perlahan turun dan makin terkendali. Bahkan dalam sebulan terakhir penambahan kasus di Indonesia tidak lebih dari 400 kasus per hari.

"Jadi memang hasilnya (seroprevalensi) belum keluar resmi karena datanya belum selesai dianalisis. Tapi, dari data yang ada terlihat bahwa titer antibodi yang sudah terbentuk cukup tinggi di dalam masyarakat," papar Nadia.

Baca Juga : Digitalisasi Informasi Sebagai Senjata Utama Untuk Program Prioritas Kementerian Kesehatan RI

Meski titer antibodi tinggi di masyarakat, penerapan protokol kesehatan 5M harus tetap dijalankan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus baru. (*)

#Kementerian Kesehatan #Covid-19 Indonesia