Rabu, 24 November 2021 12:03

Kementan: Stok Jagung Nasional Diperkuat di Sentra Produksi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kunjungan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bersama rombongan ke Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/11/2021).
Kunjungan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bersama rombongan ke Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/11/2021).

Khusus Sulawesi Selatan (Sulsel) yang selama ini dikenal sebagai salah sentra produksi jagung nasional, memiliki luas panen 377,7 ribu hektare dan bisa menghasilkan 1,82 juta ton jagung per tahun. Diperkirakan panen jagung Sulawesi Selatan pada November--Desember 2021 seluas 26.023 hektare.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Jagung merupakan jenis tanaman pangan yang tumbuh di banyak wilayah di Indonesia. Dengan berbagai jenisnya, jagung menjadi sumber pakan, konsumsi, dan bahan baku industri.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengatakan tren kebutuhan jagung nasional terus meningkat untuk kebutuhan berbagai kebutuhan. Utamanya untuk pakan ternak, industri pangan dan konsumsi. Karenanya pemerintah secara serius melakukan upaya untuk meningkatkan volume produksi.

"Secara umum kondisi saat ini, kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi, dan industri pangan sebesar 14,37 juta ton. Stok akhir jagung Desember 2020 sebesar 1,43 juta ton, dan proyeksi kami stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton," jelas Suwandi, Selasa (23/11/2021).

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Suwandi menambahkan, produksi jagung secara nasional 2021 menurut prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari--Desember 2021 seluas 4,15 juta hektare, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air (KA) 14 persen.

Khusus Sulawesi Selatan (Sulsel) yang selama ini dikenal sebagai salah sentra produksi jagung nasional, memiliki luas panen 377,7 ribu hektare dan bisa menghasilkan 1,82 juta ton jagung per tahun. Diperkirakan panen jagung Sulawesi Selatan pada November--Desember 2021 seluas 26.023 hektare.

“Maka dari itu, penguatan produksi di sentra sentra produksi kita kuatkan melalui pemanfaatan benih unggul, mekanisasi dan pasca panen yang baik,” tambahnya.

Baca Juga : Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Keterbatasan lahan yang ada, memerlukan upaya inovasi teknologi benih yang unggul, misalnya dengan menggunakan benih NASA 29 dan HJ21 yang merupakan produk inovasi Balitbang pertanian. Beberapa alsintan pra dan pasca panen dapat digunakan untuk mempercepat penanaman, dan menjaga kualitas hasil panen.

Selain itu, pemanfaatan lahan yang selama ini kurang produktif sebagai lahan pertanaman jagung akan mampu meningkatkan produksi secara nasional. Pemerintah juga menekankan perlunya tumpang sari jagung dengan tanaman lainnya, agar produktivitas lahan meningkat, sekaligus pendapatan petani bertambah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan tanam jagung perdana pada lahan 1.000 hektare di Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Selasa (23/11/2021).

Baca Juga : Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Pemerintah melalui Kementan telah memberikan bantuan untuk Sulsel senilai 266,8 miliar untuk benih, alat prapanen, dan pascapanen, serta pengolahan hasil tanaman pangan.

Khusus bantuan sarana dan prasarana di Janeponto berupa traktor roda empat, pompa air, cultivator, alat tanam jagung, dan pemipil jagung senilai lebih dari Rp1,5 miliar.

Pemerintah berharap akan ada tambahan produksi 120.000 ton di Janeponto, dengan intensifikasi dan meningkatkan indek pertanaman secara bertahap 10.000-30.000 hektare.

Penulis : Usman Pala
#Kementerian Pertanian #Jagung