Senin, 15 November 2021 11:18

Dugaan Pemerasan Atas Namakan Titpan Polda Sulsel, Oknum Wartawan di Jeneponto Berikan Klarifikasi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Direktur Utama RSUD Lanto Daeng Pasewang, Bustamin.
Direktur Utama RSUD Lanto Daeng Pasewang, Bustamin.

W, wartawan yang dituding memeras, membantah tuduhan Direktur Utama RSUD Lanto Daeng Pasewang, Bustamin.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Oknum wartawan dan LSM di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), inisial H dan W, memberikan klarifikasi terkait tuduhan dugaan percobaan pemerasan mengatasnamakan titipan Polda Sulsel kepada Direktur Utama RSUD Lanto Daeng Pasewang.

Diketahui sebelumnya, oknum wartawan dan LSM tersebut sementara menyusun laporan investigasi kasus dugaan korupsi RSUD Lanto Daeng Pasewang tahun anggaran 2019.

W, wartawan yang dituding memeras, membantah tuduhan Direktur Utama RSUD Lanto Daeng Pasewang, Bustamin. "Saya dan senior dari LSM dipanggil ke Jeneponto sama Pak Dirut untuk ketemu dan meminta krlarifikasi," kata W, Senin (15/11/2021).

Baca Juga : In House Training RSUD Lanto Daeng Passewang, Sekda Jeneponto Minta Budayakan Komunikasi Efektif

W membeberkan, dirinya dan LSM diarahkan oleh Bustamin ke salah satu kafe di jalan lingkar di Jeneponto untuk memberikan klarifikasi.

"Kami diarahkan oleh Dokter Bustamin ke kafe itu. Dia datang dan berkoordinasi dengan kami sambil membahas berbagai kasus dan meminta untuk diklarifikasi, namun membahas lain hal," ungkap W.

W melanjutkan, "Kami diminta pemberitaan yang terbit tersebut ditutup karena Dokter Bustamin berjanji akan memperbaiki sistem manajemennya. Soal kami dituding mendatangi ruangannya, itu tidak benar, karena Dokter Bustamin sendiri yang mengundang kami di salah satu kafe di jalan lingkar. Boleh dibuktikan dengan mengecek CCTV seluruh rumah sakit dan kami ada bukti percakapan juga."

Baca Juga : Setahun Ancam Sebar Video Vulgar, Pria di Wajo Peras Korban hingga Rp50 Juta

"Kalau soal diduga kami meminta Rp100 juta dan turun Rp80 juta dan katanya terakhir Rp10 juta dan dituduh lagi sebagai titipan Polda, kami kecewa dan tidak membenarkan hal tersebut. Kami berdua siap diperiksa jika Dokter Bustamin melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib," lanjut W.

"Malah saya berdua yang mendengar langsung di depan kami, Dokter Bustamin sebagai dirut menghubungi bendaharanya sambil menakut-nakuti dan mengatakan bahwa ini titipan Polda. Padahal, kami tidak menyampaikan terkait yang disampaikan itu karena risikonya kami tahu dan tentunya kami tidak akan pernah menyebutkan itu."

"Setelah diskusi itu selesai Pak Dirut meminta dirinya berfoto dengan saya. Memang kasus yang kami selidiki ini rencananya akan dilaporkan ke penegak hukum sehingga kami diundang ke Jeneponto dalam rangka klarifikasi, keberimbangan, atau uji informasi keakuratan," ungkapnya.

Baca Juga : Perempuan Asal Pinrang Diperas Pujaan Hati, Awal Mulanya Video Call

H dan W sangat sayangkan pernyataan Bustamin di kepada media yang menyebutkan seakan-akan mereka melakukan percobaan pemerasan.

"Kami lihat dari segi prosa kata ada niatan untuk propaganda antarprofesi wartawan maupun LSM, hanya Dokter Bustamin yang tahu. Kalau memang dirugikan, minimal tidak mengada-ada, ceritakan saja yang sebenarnya, kenapa takut? Dan juga kenapa tidak mengonfirmasi keberatan ke redaksi dan kantor LSM, ada apa melapor? Kami seakan ingin dijebak. Padahal, sampai sekarang yang disebut berupa nominal tersebut tidak diketahui sumbernya. Jadi kami yakin ada niatan Dokter Bustamin untuk berbuat yang tidak-tidak," terangnya.

H dan W berharap agar Direktur Utama RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto segara meluruskan berita tersebut dan menceritakan yang sebenarnya.

Baca Juga : Transfer Rp50 Juta Pakai Uang Istri karena Takut Dilapor ke Jokowi, Ini Pengakuan Polisi Menteng yang Diperas Ketua LSM

"Kami harapannya agar Dokter Bustamin segera meluruskan berita di salah satu media online itu dan meminta maaf kepada profesi kami. Jangan buat bahasa-bahasa provokatif dengan menyebutkan salah satu institusi yang seakan ingin membenturkan profesi kami," tegasnya.

"Ceritakan saja yang sebenarnya. Kami juga meminta maaf kepada institusi yang disebut oleh Dokter Bustamin. Jadi apa yang disampaikan tersebut tidak benar dan kami memegang bukti. Kami juga menyampaikan silakan mengambil hak jawabnya terkait berita yang terbit di redaksi kami," tutupnya.

Penulis : Samsul Lallo
#RSUD Lanto Daeng Pasewang #pemerasan