Senin, 27 September 2021 17:01

Bahas Moderasi Beragama, Ustaz Dasman Yahya Angkat Kisah Zaman Rasulullah

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bahas Moderasi Beragama, Ustaz Dasman Yahya Angkat Kisah Zaman Rasulullah

Dakwah yang hebat dan bisa membuat orang nyaman didahului dengan hati yang bersih, dan cara-cara dakwah yang santun.

RAKYATKU.COM – Islam moderat adalah salah satu pilar mewujudkan Indonesia jaya dan bermartabat. Islam yang selalu mengedepankan cinta dan kasih, menawarkan solusi di tengah maraknya masalah di negeri ini, serta mampu menjadi suluh di tengah padamnya gulita di akhir zaman.

Ini salah satu yang jadi sorotan Dr Dasman Yahya Ma’aly dalam webinar bertema “Mewujudkan Indonesia Jaya dengan Pendidikan Paripurna dalam Wasathiyah Islam".

Ia juga berpesan, agar moderasi dalam berdakwah perlu dipahamkan. Sebab menurutnya, moderat sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi dakwah agar selalu sehat.

Baca Juga : Dialog Kebangsaan Wahdah Islamiyah, Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Ormas Islam Aset Nasional

“Kalau moderat, kita beragama sesuai dengan ajaran agama kita. Jangan sampai orang yang hendak kita dakwahi mengira dakwah ini terlalu keras,” katanya, Minggu (26/9/2021).

Dalam rangkuman penjelasannya, dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Riau yang juga merupakan lulusan ilmu hadist Timur Tengah pertama di Indonesia ini mengurai, beberapa fakta sejarah dakwah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam zaman dahulu.

“Dakwah yang hebat dan bisa membuat orang nyaman didahului dengan hati yang bersih, dan cara-cara dakwah yang santun. Jika saja Nabi keras, maka mungkin warga Thaif di masa itu sudah punah. Namun Nabi masih tetap berharap, dari tulang sulbi warga di sana akan lahir generasi yang tetap beriman di masa mendatang,” tukasnya.

Baca Juga : Ustaz Zaitun Rasmin: Wujudkan Indonesia Beradab dengan Kukuhkan Iman dan Dakwah

Untuk menanggapi tema Islam washatiyah atau moderasi yang diangkat, Ustaz Dasman menuturkan bahwa di dalam Islam, dakwah itu adalah segala-galanya. Kendati demikian, ia berpesan agar jangan sampai Islam buruk citranya lantaran penyampaian sebagian oknum dai yang tidak sesuai dengan apa yang selama ini diajarkan oleh syariat.

“Lebih baik satu pohon saja, asal berbuah. Daripada tanam pohon banyak-banyak tapi tak satu pun yang berbuah. Istilahnya penampilannya saja yang nyunnah, tapi perangai dan akhlaknya yang jauh dari sunnah. Lebih baik lagi apabila keduanya bisa diselaraskan insya Allah dakwah kita semakin banyak yang suka,” tandasnya.

#Wahdah Islamiyah