Senin, 09 Agustus 2021 11:13

Terungkap, Konglomerat Muslim Pemilik Burj Khalifa Jadi Pendonor Israel

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: IDN Times/Ardiansyah Fajar)
Ilustrasi. (Foto: IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Nama-nama penyokong dana itu di antaranya Moti Ben Moshe, Len Belvatnik, dan Mohamed Alabbar. Alabbar merupakan pemilik Emaar Properties, yang memiliki Burj Khalifa, yang terkenal sebagai menara tertinggi di dunia.

RAKYATKU.COM - Konglomerat Uni Emirat Arab" href="https://rakyatku.com/tag/uni-emirat-arab">Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed Alabbar, diam-diam menjadi penyokong dana program ketahanan pangan Israel" href="https://rakyatku.com/tag/israel">Israel.

Itu terungkap dalam Konferensi Prakarsa Keamanan Pangan Nasional yang diadakan pekan lalu di Tel Aviv.

Dilansir Middle East Monitor, Senin (9/8/2021), konferensi itu mengungkapkan nama lima pendonor yang telah mendanai program ketahanan pangan, salah satunya adalah Alabbar.

Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak

Surat kabar bisnis harian, Ibrani Calcalist pada Kamis (5/8/2021) melaporkan, lima pendonor telah memberikan bantuan dana senilai 550 juta NIS kepada ribuan keluarga yang mengalami kelaparan selama 18 tahun terakhir.

Nama-nama penyokong dana itu di antaranya Moti Ben Moshe, Len Belvatnik, dan Alabbar. Alabbar merupakan pemilik Emaar Properties, yang memiliki Burj Khalifa, yang terkenal sebagai menara tertinggi di dunia.

Selama 18 tahun, para pendonor telah bersikap hati-hati agar kegiatan mereka tidak terekspos. Menurut Calcalist, mitra paling mengejutkan yang bergabung dengan inisiatif Israel pada 2018 adalah Alabbar.

Baca Juga : Tidak Bertindak atas Kekerasan Israel Terhadap Palestina, FIFA Dikecam

Calcalist melaporkan, Alabbar telah bergabung sebagai pendonor sebelum tercapainya kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab, termasuk UEA.

Israel telah melakukan normalisasi hubungam dengan empat negara Arab yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Normalisasi itu dijembatani oleh Amerika Serikat (AS) melalui Kesepakatan Abraham atau Abraham Accord, yang diinisiasi di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga : Menag Terbitkan Edaran Aksi Solidaritas & Doa Bersama Untuk Palestina

Sumber: Middleeastmonitor

#Israel #Uni Emirat Arab