Minggu, 08 Agustus 2021 22:01

Fenomena Awan di Pacitan yang Disebut Tanda Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Daryono
Daryono

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan ilmiah melalui Daryono, kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Bencana.

RAKYATKU.COM -- Setiap peristiwa alam mengandung hikmah. Ada pelajaran di baliknya. Apakah bisa juga sebagai pertanda bencana? Awan lurus, misalnya.

Baru-baru ini beredar video pemandangan awan berbentuk garis lurus berwarna putih yang membelah langit Pacitan, Jawa Timur. Banyak orang menganggap sebagai pertanda gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan ilmiahnya seperti disampaikan Daryono, kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Bencana BMKG, melalui akun Instagram pribadinya (tanpa pengeditan):

FENOMENA AWAN LURUS DI PACITAN

Menyikapi adanya tayangan bentuk awan unik berbentuk lurus di Pacitan dalam salah satu akun Youtube dan sempat viral kemarin maka ada 2 dugaan terkait jenis awan tersebut.

Baca Juga : Salju Turun Lagi setelah 50 Tahun, Ini yang Dilakukan Warga Tasmania

Dugaan pertama adalah itu merupakan roll cloud atau awan gulung. Awan ini termasuk langka tetapi memang beberapa kali terjadi di beberapa tempat.

Awan ini kerena ada pertemuan 2 masa udara dg kelembapan/kandungan uap air yg berbeda, dua hal yang mungkinkan, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut/darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airmya.

Kemungkinan dugaan ke dua, awan ini terbentuk oleh Contrail pesawat jet, tetapi biasanya jejaknya relatif kecil diameternya dgn garis awannya lebih kuat dg wana latar langitnya. Contrail ini umurnya sangat pendek biasanya dlm skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus.

Baca Juga : Salju Turun Lagi setelah 50 Tahun, Ini yang Dilakukan Warga Tasmania

Adanya bbrp dugaan ini disebabkan karena memang tanyangan video awan di pacitan tsb memang kurang jelas, sehingga dugaan awan tersebut adalah roll cloud atau contrail jejak pesawat jet.

Yg pasti awan tsb merupakan fenomena atmosferik biasa dan bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luarbiasa misal akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya.

Untuk itu kepada masyarakat dihimbau tetap tenang dan tdk mudah percaya dengan isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga : Salju Turun Lagi setelah 50 Tahun, Ini yang Dilakukan Warga Tasmania

Selama ini memang sebagian masyarakat kita ada yang menduga bahkan percaya adanya kaitan antara bentuk awan lurus di langit dengan pertanda akan terjadi gempa.

Dugaan dan pendapat ini sebenanrnya masih sangat spekulatif karena blm ada kajian ilmiah yang membuktikan kebenarannya dan secara empirik belum terbukti.***DARYONO BMKG

#fenomena alam