Selasa, 22 Juni 2021 20:02

Krisis di Korea Utara: Sebungkus Kopi Rp1,4 Juta, Sebotol Sampo Rp2,8 juta

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kim Jong-un. (Foto:  AP
Kim Jong-un. (Foto: AP

Harga pisang per kilogram mencapai Rp648 ribu. Sebungkus teh hitam dijual Rp1 juta, dan sebungkus kopi Rp1,4 juta. Harga barang kebutuhan sehari-hari seperti sampo juga melonjak dengan harga Rp2,8 juta untuk satu botol.

RAKYATKU.COM - Korea Utara krisis" href="https://rakyatku.com/tag/korea-utara">Korea Utara (Korut) tengah mengalami krisis pangan akibat sektor pertanian gagal karena badai. Harga bahan makanan melonjak tajam.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengakui kondisi ini dalam sebuah rapat pleno komite pusat Partai Buruh, pekan lalu.

"Situasi pangan masyarakat sekarang makin tegang karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produksi biji-bijian akibat kerusakan akibat topan tahun lalu," kata Kim Jong-un di dilaporkan KCNA dikutip dari Reuters, Selasa (22/6/2021).

Baca Juga : Korea Utara Uji Drone Bawah Air Berkemampuan Nuklir Baru

Menurut laporan NK News, seperti diberitakan Business Insider, di Kota Pyongyang, harga pisang per kilogram mencapai Rp648 ribu. Sebungkus teh hitam dijual Rp1 juta, dan sebungkus kopi Rp1,4 juta.

Harga barang kebutuhan sehari-hari seperti sampo juga melonjak dengan harga Rp2,8 juta untuk satu botol.

Radio Free Asia melaporkan bahwa harga beras dan nilai dolar Amerika Serikat (AS) di Korea Utara berfluktuasi hampir 10 dan 15 persen dalam satu hari.

Baca Juga : Korut Uji Coba Rudal Saat Kapal Induk AS Tiba untuk Latihan Militer di Korsel

Outlet lain melaporkan pada hari yang sama bahwa harga gandum dan bahan bakar semuanya melonjak baru-baru ini.

Harga beras secara khusus naik sebesar 22 persen dalam satu pekan di awal Juni. Sebuah laporan mengatakan harga beras meningkat hampir dua kali lipat.

Meski dalam krisis, Kim Jong-un mengklaim ekonomi negaranya membaik pada tahun ini.

Baca Juga : Korea Utara Tuduh AS Lakukan Terorisme Biologi

Sumber: Reuters, Business Insider

#Korea Utara #Krisis #Kim Jong-un