RAKYATKU.COM, PAREPARE - Asisten I Pemkot Parepare, Amina Amin, turun memantau pada hari pertama pelaksanaan penyekatan pelarangan mudik yang diberlakukan di tiga titik perbatasan Kota Parepare.
Pantauan pertama dilakukan di perbatasan Pare-Barru dengan memberikan arahan-arahan kepada tim gabungan, yakni Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, personel BPBD, dan Satpol PP, Kamis (6/5/2021).
Amina mengatakan, pemantauan ini dilakukan guna mengetahui bentuk dan efektivitas penyekatan pelarangan mudik.
Baca Juga : 82 Mahasiswa PKPA di RSUD Andi Makkasau Parepare
"Khusus untuk hari ini yang merupakan hari pertama pelarangan mudik, tentunya di batas kota tetap kita mengacu kepada peraturan pemerintah dalam hal ini menteri perhubungan terkait pelarangan mudik," kata Amina.
"Namun, di Kota Parepare ada kebijakan berdasarkan rapat forkopimda, khusus masyarakat Ajatappareng mines Enrekang diperbolehkan melintas dengan catatan memperlihatkan kartu tanda penduduk. Jadi kalau misalnya yang bersangkutan penduduk Barru, Sidrap, dan Pinrang silakan melintas ke Parepare, yang lain tetap kita berlakukan,” bebernya.
Bagi masyarakat yang memiliki surat keterangan, kata dia, tetap dibolehkan untuk melintas di Parepare. Namun, jika tidak bisa menunjukkan, masyarakat tersebut harus putar balik.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Parepare, AKP Saharuna Sahar, mengungkapkan hingga pukul 12.00 kendaraan yang dilakukan penyekatan belum ada yang melanggar sesuai aturan. Namun, masyarakat masih lebih banyak yang ingin berbelanja di Parepare.
Baca Juga : Peringati Hari Bumi, Managemen RSUD Andi Makkasau Tanam Puluhan Batang Pohon
“Untuk sementara belum ada yang diputar balik, sementara yang mendominasi dengan alasan ingin belanja. Karena tetangga kita juga sudah mulai melakukan penyekatan," ucapnya.
Beberapa polisi dan tim gabungan lainnya terlihat menghentikan kendaraan dan menginterogasi sopir yang datang dari arah Kota Makassar. Petugas menanyakan tujuan masuk di Parepare dan memeriksa suhu hingga menunjukkan surat keterangan rapid test.
