Kamis, 22 April 2021 10:16

Sudah 31 Jam Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang, Begini Perkiraan Kondisi Personel Berdasarkan Stok Oksigen

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
KRI Naggala-402 (FOTO: SAIFUL ARIF/ANTARA)
KRI Naggala-402 (FOTO: SAIFUL ARIF/ANTARA)

KRI Nanggala-402 hilang kontak sesaat setelah meminta izin untuk menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut I.

RAKYATKU.COM -- Semoga diselamatkan Allah subhanahu wata'ala. Lima puluh tiga personel kapal selam Nanggala-402 belum ditemukan. Sudah 31 jam hilang kontak.

Kapal buatan Jerman tahun 1979 ini hilang kontak sejak Rabu dini hari (21/4/2021). Sejauh itu pencarian terus dilakukan. Namun, belum ada hasil hingga pagi ini.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono berharap mereka aman. Stok oksigen di kapal selam Nanggala-402, katanya, cukup bagi 53 personel.

Baca Juga : 53 Awak KRI Nanggala-402 Naik Pangkat, Sekolah Anak-anaknya Dijamin Sampai S1

"Ada (stok oksigen), dengan kondisi 53 ABK memenuhi syarat," ujar Julius dalam Breaking News Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Namun, Julius tidak menjelaskan berapa lama cadangan oksigen akan habis dalam kondisi darurat seperti sekarang ini. Kapal selam sudah hilang kontak lebih dari 24 jam.

Selain itu, belum diketahui pula kondisi kapal selam masih bisa beroperasi meski dengan sejumlah kerusakan atau sudah benar-benar tenggelam.

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

Menurut Julius, proses pencarian pun, disebut Julius dipantau Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana Yudo Margono dengan menggunakan KRI dr Soeharso.

Proses pencarian kini difokuskan ke area tumpahan minyak yang diduga berasal dari KRI Nanggala-402.

"Kami dari segenap prajurit AL mohon doa restu kepada seluruh masyarakat Indonesia agar kami bisa menemukan mereka dalam keadaan baik," pinta Julius.

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

Kapal selam yang masuk dalam jajaran Komando Armada II (Koarmada II) Surabaya itu hilang kontak saat sedang melaksanakan gladi resik penembakan senjata strategis di perairan selat Bali.

Sebelum hilang kontak, kapal itu telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) pada pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.

TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365. Ketiga KRI itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar lokasi hilangnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds. Hasilnya nihil.

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

Pada pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter dan ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam. Kemudian pada pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau turut membantu pencarian menggunakan side scan sonar.

Selain itu, petugas juga mengirimkan dua mobil chamber ke Banyuwangi dan mengirim distres International Submarine Escape and Rescue Leaison Office (ISMERLO).

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyebut tiga negara telah memberi respons untuk memberikan bantuan pencarian, yakni, AL India, AL Singapura, dan AL Australia. Titik koordinat hilangnya KRI Nanggala-402 terdeteksi di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

Diketahui, KRI Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021). Latihan ini rencananya akan dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

KRI Nanggala-402 selama ini dijuluki Monster Bawah Laut. Kapal ini didesain untuk menyelam pada kedalaman 250-500 meter. Lebih dari itu akibatnya bisa fatal.

KRI Nanggala-402 resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981. Kapal KRI Nanggala-402 juga memiliki teknologi persenjataan mutakhir.

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

Nama 'Nanggala' yang disematkan dari kapal KRI Nanggala-402 tersebut diambil dari senjata pewayangan. Kapal tersebut dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1979 tipe U-209/1300 dan memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.

KRI Nanggala-402 ini merupakan satu dari dua kapal selam tua pabrikan Jerman itu. Melaju lebih kurang 25 knot Kecepatan kapal selam ini pun tak diragukan. Kapal KRI Nanggala-402 diketahui dapat melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot.

Hal itu dikarenakan kapal selam ini mengandalkan mesin diesel elektrik. Setelah overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

Sebelumnya, kapal ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012. Jadi tempat latihan TNI AL Kapal KRI Nanggala-402 ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut. Di sisi lain, kapal tersebut juga kerap digunakan sebagai tempat latihan yang digelar TNI AL.

Daftar personel di KRI Nanggala-402:

1. Letkol Laut (P) Heri Oktavian
2. Mayor Laut (P) Eko Firmanto
3. Mayor Laut (T) Wisnu Subiyantoro
4. Kapten Laut (E) Yohanes Heri
5. Kapten Laut (P) I Gede Kartika
6. Lettu Laut (P) Muhadi
7. Lettu Laut (P) Ady Sonata
8. Lettu Laut (P) Imam Adi
9. Lettu Laut (T) Anang Sutriatno
10. Letda Laut (E) Adhi Laksmono
11. Letda Laut (P) Munawir
12. Letda Laut (T) Rhesa Tri
13. Letda Laut (T) Rintoni
14. Letda Laut (P) M Susanto
15. Serka Bah Ruswanto
16. Sertu Bah Yoto Eki Setiawan
17. Sertu Ttu Ardi Ardiansyah
18. Sertu Kom Achmad Faisal
19. Sertu Kom Willy Ridwan Santoso
20. Sertu Eko M Rusdiyansyah
21. Sertu Eki Ryan Yogie Pratama
22. Sertu Mes Dedi Hari Susilo
23. Serda Bah Bambang Priyanto
24. Serda Kom Purwanto
25. Serda Kom Eko Prasetiyo
26. Serda Ttu Harmanto
27. Serda Ttu Lutfi Anang
28. Serda Atf Dwi Nugroho
29. Serda Ede Pandu Yudha Kusuma
30. Serda Eta Misnari
31. Serda Saa Setyo Wawan
32. Serda Lis Hendro Purwoto
33. Serda Mes Guntur Ari Prasetyo
34. Serda Lis Diyut Subandriyo
35. Serda Lis Wawan Hermanto
36. Serda Lis Syahwi Mapala
37. Serda Lis Wahyu Adiyas
38. Serda Lis Edi Wibowo
39. Kopda Eta Kharisma D.B
40. Kopda Tlg Nugroho Putranto
41. Kopda Mes Khoirul Faizin
42. Kopda Trb Maryono
43. Klk Eta Roni Effendi
44. KLK Eta Distriyan Andy P
45. KLS Isy Raditaka Margiansyah
46. KLS Isy Gunadi Fajar R
47. KLS Nav Denny Richi Sambudi
48. KLS Mes Muh Faqihudin Munir
49. KLS Nav Edy Siswanto
50. Kolonel Laut (P) Harry Setyawan (Non ABK)
51. Letkol Laut (E) Irfan Suri (Non ABK)
52. Mayor Laut (E) Whilly (Non ABK)
53. Suheri –PNS (Non ABK)

Baca Juga : Cadangan Oksigen Sudah Lewat Batas Waktu, TNI Tetap Fokus Cari KRI Nanggala-402

 

#KRI Nanggala-402