Minggu, 11 April 2021 08:10

300 Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,1 di Jatim

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4). (ANTARA FOTO/STR/Syaiful Arif/aww)
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4). (ANTARA FOTO/STR/Syaiful Arif/aww)

Gempa dengan magnitudo 6,1 di Jawa Timur mengakibatkan lebih dari 300 rumah rusak.

RAKYATKU.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa lebih dari 300 rumah rusak ringan hingga berat akibat gempa dengan magnitudo 6,1 di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Timur.

"Data BNPB hari ini, Sabtu (10/4), pukul 20.00 WIB, lebih dari 300 rumah rusak dengan tingkatan berbeda, dari ringan hingga berat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Ia menyampaikan, BNPB menghimpun sejumlah data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jawa Timur (Jatim) dengan total rumah rusak berat (RB) berjumlah 11 unit, rusak sedang (RS) 194 dan rusak ringan (RR) 126.

Baca Juga : Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 28.000 Orang

"Catatan sementara, 13 unit rumah rusak namun belum ditentukan kategori tingkat kerusakan," katanya sebagaimana dilansir Antara.

Sedangkan sejumlah kerusakan fasilitas umum, antara lain sarana pendidikan 11 unit, tujuh kantor pemerintah, enam sarana ibadah, satu RSUD, dan satu pondok pesantren.

Sedangkan korban meninggal dunia, disampaikan, BNPB masih menunggu verifikasi data dari BPBD. Data meninggal dunia berjumlah 7 jiwa, luka berat 2 dan luka ringan 10 jiwa.

Baca Juga : Gempa 6,1 SR Guncang Afghanistan, 280 Orang Tewas

Ia merinci, tiga jiwa korban meninggal dunia di Kabupaten Malang, dua jiwa di Lumajang dan di wilayah perjalanan Lumajang – Malang dua jiwa. Korban luka-luka teridentifikasi di wilayah Kabupaten Lumajang.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang menginformasikan adanya titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari.

"BPBD masih melakukan pendataan jumlah warga mengungsi di lokasi pengungsian," katanya.

Baca Juga : Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Keerom Papua

Catatan dari BPBD Kabupaten Lumajang, disampaikannya, kerusakan rumah teridentifikasi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Tempursari (Desa Kaliuling, Desa Tempursari dan Desa Pundungsari), Pronojiwo (Desa Tamanayu, Desa Sidomulyo, Desa Supiturang, Desa Oro Oro Ombo).

Kemudian, Pasirian (Desa Gondoruso, Desa Condro), Gucialit (Desa Tunjung, Desa Kertowono, Desa Pakel), Pasrujambe (Desa Pasrujambe), Senduro (Desa Argosari, Desa Wonocempokoayu), Yosowilangun (Desa Kebonsari), Tekung (Desa Tukum).

Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang melaporkan sementara 97 unit rumah rusak. Sebagian besar rumah rusak pada kategori rusak sedang.

Baca Juga : Gempa M 7,3 Guncang Jepang, KBRI Tokyo Pastikan Tak Ada WNI yang Jadi Korban

Dari Blitar, BPBD melaporkan rumah rusaknberat enam unit, rusak sedang 85, dan rusak ringan 111. Selain itu, kerusakan terjadi pada rumah sakit satu unit, lima sekolah, dua tempat ibadah dan tiga kantor.

BPBD Kabupaten Jember melaporkan kerusakan rumah dengan kategori rusak berat tiga unit, 11 rusak sedang, dan 14 rusak ringan, dan ada satu unit masjid rusak sedang.

BPBD Kabupaten Trenggalek menginformasikan sekitar 13 unit rumah rusak dengan kategori ringan hingga berat. Sedangkan kerusakan fasilitas umum lainnya terdiri dari satu pondok pesantren, dua sarana pendidikan, dua tempat ibadah dan tiga kantor.

Baca Juga : Video Pergeseran Lumpur Diduga Likuifaksi Beredar di Media Sosial

BPBD Kota Malang mencatat dua rumah rusak berat dan satu rumah rusak sedang.

BPBD Kota Kediri melaporkan gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan. Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, satu unit tempat ibadah rusak. Sedangkan di Kabupaten Gresik, BPBD melaporkan rumah rusak ringan satu unit.

"BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang wilayahnya terdampak gempa magnitudo 6,1," kata Raditya Jati.

#Gempa