RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sudah kurang lebih 40 hari sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah.
Nurdin ditangkap KPK di rumah jabatan Gubernur Sulsel dan langsung diterbangkan ke Jakarta bersama beberapa orang lainnya yang juga diamankan KPK.
Hingga saat ini, penyidik KPK masih terus melakukan pendalaman kasus dugaan tindak pidana korupsi suap tersebut. Ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka termasuk Nurdin. Terhadap ketiganya telah dilakukan penahanan dan perpanjangan penahanan.
Baca Juga : Menang Pilpres, Andi Sudirman Sulaiman Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran
"Kami sementara menunggu proses peradilan yang sementara berlangsung. Kami hargai proses hukum dan menjadikan hukum adalah panglima," kata Rudy Pieter Goni, Sekretaris DPD PDIP Sulsel, terkait kasus yang menjerat Nurdin.
Terkait kasus yang menjerat Nurdin, saat ini Gubernur Sulsel didapuk ke Andi Sudirman Sulaiman sebagai pelaksana tugas. Jika Andi Sudirman Sulaiman secara defenitif menjadi Gubernur Sulsel, jabatan Wakil Gubernur Sulsel akan ditentukan oleh partai pengusung.
Saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman diusung oleh tiga partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca Juga : Masyarakat Sambut Hangat Kunjungan Andi Sudirman di Takalar
Jika dalam kasus hukum tersebut, Nurdin dinyatakan terbukti bersalah dan tidak bisa lagi kembali menjabat sebagai Gubernur Sulsel, PDIP akan mendorong kadernya sebagai wakil gubernur. Adapun tokoh PDIP yang akan didorong, ada Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan yang juga anggota DPR RI, Andi Ridwan Wittiri (ARW).
"Dalam fatsun politik dan etika politik di internal, tentu kehormatan partai akan diberikan kepada ketua partai kami, Andi Ridwan Wittiri yang telah sungguh-sungguh bekerja keras dan bahu-membahu dengan seluruh elemen partai untuk menegakan panji partai," tuturnya.
