Sabtu, 27 Maret 2021 21:22

Unhas Siapkan Reward hingga Rp25 Juta untuk Penulis Jurnal Bereputasi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Unhas Siapkan Reward hingga Rp25 Juta untuk Penulis Jurnal Bereputasi

Kalau IF tinggi, Unhas bisa memberikan reward Rp25 juta untuk satu paper.

RAKYATKU.COM -- Ini namanya kabar gembira. Unhas memberi reward atau penghargaan kepada penulis berprestasi. Nilainya Rp25 juta untuk setiap paper.

Janji itu diungkap Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur Unhas, Prof Dr Sumbangan Baja, MPhil, Sabtu (27/3/2021).

Disampaikan dalam Forum Group Discussion bertajuk "Jurnal: Road to Scopus" yang berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (27/3/2021).

Baca Juga : Begini Kata GM PLN UID Sulselrabar kepada Mahasiswa UNHAS tentang Transisi Energi

Prof Sumbangan Baja sekaligus menjadi narasumber membawakan materi terkait "Dukungan Kebijakan Finansial Universitas Untuk Pengelolaan Jurnal".

Dia menjelaskan, Unhas mendukung penuh langkah PMC dan semua pengelola Jurnal yang senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan. Dirinya berharap, Unhas dapat masuk Akreditasi Nasional dan bergerak untuk ke Jurnal Bereputasi Internasional selevel Scopus dan Web of Science.

"Unhas memberikan reward bagi para penulis yang berhasil mempublikasi tulisannya di Scopus dan jurnal-jurnal yang ber-impact factor (IF) tinggi. Kalau IF tinggi bisa dapat Rp25 juta untuk satu paper," katanya.

Baca Juga : BPJS Kesehatan Kembali Bekerjasama dengan UNHAS. Wakil Rektor IV; Semua Wajib Punya BPJS Kesehatan

"Khusus pengelola jurnal, Unhas juga telah menetapkan keputusan untuk memberikan bantuan pengelolaan jurnal setiap issue yang bervariasi dari Rp8 juta sampai Rp10 juta per terbit, tergantung level jurnalnya. Kami selalu mengingatkan kami bahwa jangan khawatir dukungan anggaran untuk peningkatan kualitas publikasi dan pengelolaan jurnal sebagai media penting publikasi," lanjut Prof Sumbangan.

FGD ini digelar Publication Management Center (PMC) Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia (AJPI).

Baca Juga : IOH Masuk Kampus Kampanyekan Anti Hate Speech Lewat Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023

Selain Prof Sumbangan Baja, narasumber lainnya yakni Prof Kuswanto (Chief Editor Jurnal AGRIVITA Scopus, sekaligus ketua AJPI), Muhammad Arsyad, PhD (Direktur PMC UNHAS), Dr Widodo (Chief Editor Jurnal AGRARIS Scopus), dan Dr M Alif (Chief Editor Jurnal Forest and Society Scopus).

Direktur PMC Unhas Muhammad Arsyad dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini terlaksana dengan tujuan sebagai salah satu upaya dalam mempercepat Jurnal-jurnal Indonesia untuk terindeks Scopus, sehingga akan dikenali sebagai Jurnal Internasional bereputasi.

Hadirnya kegiatan seperti ini akan membantu para penulis Indonesia meningkatkan research impact melalu publikasi di jurnal Scopus.

Baca Juga : Launching Kerjasama BUPK Polbangtan Gowa dan UNHAS, Mentan Ajak Mahasiswa Masuk Bisnis Pertanian

"Unhas ingin berbagi bagaimana model kebijakan dalam mendukung anggaran dan infrastruktur sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas pengelolaan jurnal. Kami berterimakasih kepada ketua AJPI Prof Kuswanto atas kepercayaan yang diberikan kepada Unhas untuk menjadi host FGD yang sangat penting ini," jelas Arsyad.

Prof Kuswanto sebagai ketua AJPI dalam materinya mengatakan bahwa AJPI juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas Jurnal Pertanian Indonesia untuk bisa terakreditasi Nasional dan bereputasi Internasional.

Selain itu, menjaga etika pengelolaan dan martabat jurnal pertanian Indonesia, yang kemudian berharap bisa ditularkan ke jurnal dalam bidang lain.

Baca Juga : Ditjen KI Tandatangan Nota Kesepahaman dengan UNHAS Bangun SDM Kemenkumham

Materi lain juga disampaikan oleh Dr Widodo terkait "Persiapan Menuju Scopus/Pre-Evaluation of Scopus Submission". Secara umum menjelaskan bahwa poin yang sangat penting disiapkan dalam publikasi jurnal antara lain Publish Peer Review paper, ISSN international Based, English Language Abstract dan full paper, Quality of References dan Publication Ethics.

Sementara Dr M Alif menjelaskan mengenai critical point agar jurnal bisa terindeks Scopus menekankan bahwa tidak ada demokrasi dalam pengelolaan jurnal untuk mengejar kualitas. Final decision ada pada outstanding editor.

Tiga Poin kritis yang perlu diutamakan yaitu jurnal harus memiliki keunikan (geographical focus), Outstanding Author dan Citedness artikel di Scopus. Aspek lain yang perilu diperhatikan: Journal Policy, Quality Contents, Journal Standing, Regularity, Online Availability.

Baca Juga : Ditjen KI Tandatangan Nota Kesepahaman dengan UNHAS Bangun SDM Kemenkumham

Agar lebih efektif, dalam kegiatan ini peserta dibatasi hanya untuk 100 orang pengelola jurnal dari seluruh Indonesia dan berasal dari  berbagai universitas baik PTN maupun PTS. Selain itu, juga hadir beberapa anggota Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII).

#jurnal #unhas