Senin, 22 Februari 2021 16:00

Buang Ayam Mati di Depan Rumah, Petani Asal Wajo Nyaris Tewas Diparangi Tetangganya

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Buang Ayam Mati di Depan Rumah, Petani Asal Wajo Nyaris Tewas Diparangi Tetangganya

Tak hanya bertetangga, pelaku penganiayaan AB (54) juga masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan korban. Istri AB dan korban BS masih bersaudara.

RAKYATKU.COM, WAJO - Nasib nahas dialami BS (45), petani asal Bulutanrongi, Dusun Lasiri Desa Tanrongi, Kacamata Pitumpanua, Kabupaten Wajo. BS nyaris tewas diparangi tetangganya sendiri, Senin (22/2/2021) pagi.

Tak hanya bertetangga, pelaku penganiayaan AB (54) juga masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan korban. Istri AB dan korban BS masih bersaudara.

Kapolsek Urban Pitumpanua, Kompol Jasman Parudik mengungkapkan, peristiwa berdarah tersebut bermula ketika korban dan pelaku yang mengendarai sepeda motor berpapasan dengan korban di Bulutanrongi, Dusun Lasiri, Desa Tanrongi.

Baca Juga : TPN Ganjar-Mahfud Minta Usut Tuntas Penganiayaan Relawan

"Pelaku AB yang baru pulang dari sawah, saat itu berpapasan dengan korban BS. Namun tiba-tiba pelakau langsung menabrak sepeda motor korban sehingga keduanya terjatuh. Pelaku jatuh ke kiri dan korban jatuh ke kanan," ungkap Kompol Jasman Parudik.

Setelah itu lanjutnya, pelaku kemudian berdiri dan mencabut parangnya lalu menantang korban untuk mencabut parang.

"Saat korban mau mencabut parangnya, pelaku langsung mencabut sebilah parang panjangnya lalu menebas tangan kiri dan tangan kanan, punggung serta kepala korban," terangnya.

Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Anak Bawah Umur Ditangkap di Pasar

Untungnya kata Jasman, pelaku yang melihat korban sudah tidak berdaya masih menyimpan rasa kasihan, sehingga meninggalkan korban di TKP. Pelaku lalu pulang ke rumah dan menyampaikan kejadian tersebut ke istrinya lalu menyerahkan diri ke polisi.

"Pelaku sudah menyerahkan diri di Polsek, sementara korban yang mengalami luka terbuka pada bagian tangan kiri, tangan kanan, punggung belakang dan kepala bagian belakang, awalnya dirawat di RSU Siwa sebelum di rujuk ke RSU Belopa," katanya.

Mantan Kasat Lantas Pinrang ini mejelaskan, motif pelaku melakukan penganiayaan kerena pelaku merasa sering diolok-olok dan diajak baku tikam oleh korban.

Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Anak di Barru Dituntut Ringan, Orang Tua Korban Cari Keadilan

Bahkan dari keterangan pelaku, beberapa hari yang lalu korban membuang ayam mati di depan rumahnya, dan hal itu sering dilakukan. Sehingga pada saat bertemu itulah timbul niat untuk melakukan penganiayaan.

"Selama ini, antara korban dan pelaku memang sudah tidak akur walaupun keduanya baku 'lago? dan bertetangga," jelasnya.

Pihaknya pun meminta kepada seluruh keluarga korban dan keluarga pelaku agar menahan diri, dan kasus ini diselesaikan berdasarkan prosesnya hukum yang berlaku.

Penulis : Abd Rasyid. MS
#penganiayaan