Minggu, 13 Desember 2020 12:01

Kopi Luwak Malino Binaan Bank Indonesia Kini Diekspor ke Berbagai Negara

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kopi Luwak Malino Binaan Bank Indonesia Kini Diekspor ke Berbagai Negara

Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen untuk mengembangkan Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan, agar dapat menembus pasar Internasional.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR-Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen untuk mengembangkan Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan, agar dapat menembus pasar Internasional.

Salah satunya Kopi Luwak Malino. UMKM yang berdiri sejak 20 tahun ini, telah dibina oleh Bank Indonesia sejak 5 tahun terakhir.

Barista Kopi Luwak Malino, M. Sain mengatakan, tidak hanya di dalam Negeri, Kopi Luwak Malino juga telah di ekspor ke berbagai Negara, seperti Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Thailand.

Baca Juga : Bank Indonesia dan Unismuh Makassar Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal

"Konsumsinya di dalam dan diluar itu hampir sama besarnya, semakin kesini, konsumsi lokal itu mulai meningkat karena banyak bapak-bapak yang beli 1-2 perbulannya untuk diseduh sendiri, juga dijual di toko ole-ole dan warkop," jelasnya. Sabtu, (12/12/2020) di kedai Kopi Luwak Malino

Sain mengatakan, Kopi Luwak Malino ini dibandrol dengan harga Rp1,800 juta perkilonya. Untuk setiap bulannya, Kopi Luwak Malino di produksi rata-rata 200-300 Kilogram (KG).

"Bank Indonesia membantu kami dalam pemasaran, kemudian Setiap ada event nasional maupun lokal kami diikutkan, ada juga bantuan-bantuan lainnya," ujarnya.

Baca Juga : Penukaran Layanan Kas Keliling BI Sulsel Telah Capai Rp6,26 Miliar

Kepala Divisi Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah Bank Indonesia Sulsel, Edwin Permadi mengatakan, Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan di Sulawesi Selatan yang terus dikembangkan untuk peningkatan ekspor dan ketahanan pangan.

"Kopi ini kita bawa ke mana-mana contohnya Singapura. Kita juga sampaikan sampel ke Jepang dan China karena ada KPW kita di sana.  Kita simpan di Kedubes RI di Beijing, China supaya kalau ada pengusaha China bisa lihat. Demikian juga di Tokyo, Jepang, kita taro di booth nya BI di sana supaya ada pengusaha yang lihat terus tertarik kita kasih lihat," tuturnya.

Kopi Luwak Malino juga sudah memenuhi spesialty dan telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Bank Indonesia berperan untuk  memenuhi standar tersebut.

Baca Juga : Sinergi Bank Indonesia Dengan Stakeholders Mendorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

"Kalau standarnya tidak memenuhi,  litulah tugas kita BI untuk bamtek dalam memenuhi specialty. Kita tingkatkan kualitasnya, kalau kurang kita bina. Untuk memperkenalkan ekspor kita lakukan seperti tadi Pameran di Singapura, China dan Jepang," jelasnya.

Hingga saat ini, Bank Indonesia Sulawesi Selatan telah membina sebanyak 200 UMKM. "Kita upayakan agar UMKM binaan kita bisa naik kelas, terus bisa tinggal landas. Kalau bisa mereka bukan hanya membantu diri sendiri tapi membantu yang lain. Kita sukseskan dari sisi penjualan dengan mengunakan digital sehingga bisa mandiri," tutupnya

 

Penulis : Yuniastika Datu
#bank Indonesia