Senin, 19 Oktober 2020 18:16

Gaji Miliaran Dianggap Kurang, Boris Johnson Ingin Mundur dari Jabatan PM Inggris

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Boris Johnson. (Foto: Getty Images)
Boris Johnson. (Foto: Getty Images)

Anggota parlemen Inggris atau Tory mengklaim, Boris Johnson mengeluh dirinya tidak bisa hidup dengan gaji perdana menteri 150.402 poundsterling (Rp 2,8 miliar) per tahun.

RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, ingin mundur dari jabatannya pada musim semi tahun depan.

Dia mengeluh gajinya tidak cukup. Demikian menurut anggota parlemen Inggris seperti dilaporkan Mirror.

Anggota parlemen Inggris atau Tory mengklaim, Boris Johnson mengeluh dirinya tidak bisa hidup dengan gaji perdana menteri 150.402 poundsterling (Rp 2,8 miliar) per tahun.

Baca Juga : Peluru Depleted Uranium Sudah Ada di Ukraina, Rusia Kutuk Keputusan Inggris

Akan tetapi, kata anggota parlemen, Johnson ingin menjabat selama enam bulan untuk menyelesaikan Brexit dan melihat Inggris keluar dari wabah virus corona.

Dikutip dari Mirror, Senin (19/10/2020), Boris Johnson disebut iri dengan pendahulunya, Theresa May, yang mendapat 1 juta poundsterling (Rp 19 miliar) lebih dari pendapatan ceramah dan penampilan di depan publik sejak berhenti menjadi perdana menteri tahun lalu.

Boris Johnson yakin bisa melebihi pendapatan May setidaknya dua kali lipat. Sesaat sebelum menempati kediaman resminya di Downing Street No. 10 dia menghasilkan 160.000 poundsterling (Rp 3 miliar) dalam satu bulan dari dua pidato.

Baca Juga : Pangeran Harry Akan Hadiri Penobatan Raja, Meghan Tetap di California

Dia juga dibayar 23.000 poundsterling (Rp 438 juta) sebulan untuk menulis di kolom surat kabar secara berkala.

"Boris memiliki setidaknya enam anak, beberapa cukup muda untuk membutuhkan bantuan keuangan," kata seorang anggota parlemen yang tidak disebut identitasnya.

"Dan dia harus membayar mantan istrinya, Marina Wheeler, sebagai bagian dari kesepakatan perceraian mereka."

Baca Juga : PM Inggris: China Menimbulkan Tantangan yang Menentukan Zaman Bagi Tatanan Dunia

Boris Johnson juga memiliki rencana pendidikan masa depan putranya yang berusia enam bulan. Mengirimnya ke sekolah lamanya Eton akan menelan biaya 42.500 poundsterling (Rp 810 juta) setahun.

Mantan Perdana Menteri Inggris lainnya, David Cameron, mendapat sekitar 120.000 poundsterling (Rp 2,28 miliar) untuk pidato dan Tony Blair diperkirakan memiliki penghasilan bernilai 22 juta poundsterling (Rp 420 miliar) dari memberi kuliah dan konsultasi.

Sumber: Mirror

#Boris Johnson #PM Inggris #Inggris