Jumat, 15 Mei 2020 14:51

Kasus Tentara yang Ditembak Bersama Istri Polisi di Jeneponto, Kasdim: Diduga CLBK 

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe di Jeneponto.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe di Jeneponto.

Kodim 1425 Jeneponto langsung turun tangan menenangkan personelnya. Mereka meyakinkan penembakan terhadap oknum anggota TNI murni masalah pribadi.

RAKYATKU.COM - Kodim 1425 Jeneponto langsung turun tangan menenangkan personelnya. Mereka meyakinkan penembakan terhadap oknum anggota TNI murni masalah pribadi.

Korban penembakan berinisial Serda HS (46). Dia bertamu malam Jumat ke rumah perempuan berinisial HI. Perempuan itu adalah istri anggota Polrestabes Makassar berinisial Bripka HN (47).

Selepas tugas, Bripka HN pulang ke Jeneponto. Tiba di rumah sekitar pukul 22.00 wita pada Kamis malam (14/5/2020). Ternyata, dia mendapati tamu pria dalam kegelapan karena seluruh lampu dimatikan.

Kepala Staf Kodim 1425 Jeneponto, Mayor Arfad mengaku belum banyak tahu kasus itu. Dia hanya mendapat informasi dari intelijen dan kepolisian.

Saat ditanya apakah ada hubungan asmara antara Serda HS dengan HI, dia membenarkannya. "Sekitar 20 tahun lalu," ujarnya singkat.

"Berarti CLBK (cinta lama bersemi kembali) ini Komandan?" tanya wartawan, Jumat (15/5/2020).

"Ya begitulah informasi yang kami peroleh," jawab Kasdim.

Dia menyerahkan proses hukum kepada kepolisian. Kodim Jeneponto hanya berusaha mencegah dampak lain dari kasus ini.

Sementara Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe memastikan pelaku akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Sudah diperika di Polda dan sudah ditahan. Pelaku kena tindak pidana umum dan kode etik kepolisian," kata Kapolda kepada wartawan di Jeneponto, Jumat (15/5/2020).

Sebelumnya diberitakan, Brigadir Kepala (Bripka) HN (47) memuntahkan lima butir peluru, Jumat malam (14/5/2020). Tiga di antaranya mengenai seorang tentara yang kepergok tidur-tiduran bareng istri HN.

Korban berinisial Sersan Dua (Serda) HS (46) bersimbah darah di lantai rumah HN di Jeneponto. Peluru menembus lutut kanan, lutut kiri, dan dada sebelah kanan.

Sementara HI (42), istri Bripka HN, ditembak sekali pada paha yang juga mengenai betis sebelah kanan.

Peristiwa ini terjadi di BTN Syeh Yusuf Kolakolasa, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto. Sekitar pukul 22.00 wita.

Korban HS diketahui sebagai babinsa pada salah satu desa di Jeneponto. Pada Kamis malam atau malam Jumat, HS kepergok sedang tidur-tiduran di rumahnya HI.

Bripka HN bertugas di Polrestabes Makassar. Istrinya, HS, sedang berada di rumah di Jeneponto. Pada Kamis malam, selepas tugas, Bripka HN pulang ke Jeneponto.

Bripka HN pulang ke Jeneponto mengendarai mobil Toyota Avanza. Saat tiba di rumah, dia melihat ada motor trail terparkir depan rumah. Sementara lampu rumah padam.

Curiga, Bripka HN diam-diam masuk ke dalam rumah dengan melompati pagar. Dia lalu masuk melalui pintu utama yang tidak terkunci.

Setibanya dalam rumah, Bripka HN langsung menuju kamar utama. Begitu membuka tirai kamar, darahnya langsung mendesir. Matanya melihat pemandangan yang memuakkan.

Dia langsung memberikan tembakan peringatan satu kali. Serda HS dan HI langsung kaget. Mereka berusaha merebut senjata jenis revolver yang dipegang Bripka HN.

Namun, Bripka HN langsung melumpuhkan istrinya dengan menembak satu kali pada bagian paha tembus betis sebelah kanan.

Selanjutnya mengarahkan senjata kepada Serda HS. Tiga peluru dimuntahkan. Satu kali pada bagian lutut kanan, satu kali di lutut kiri, dan satu di dada sebelah kanan.

Saat ini, kedua korban dirawat di dua rumah sakit berbeda. Serda HS dirawat di RS Pelamonia Makassar. Sementara HI dirawat RS Bhayangkara.