RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pandemi Corona atau Covid-19, telah memaksa kita untuk tetap berada di rumah. Segala bentuk aktivitas kita dibatasi, untuk mencegah penularan virus mematikan tersebut.
Hampir semua orang telah merencanakan banyak hal, jika pandemi ini berakhir. Termasuk, Irman "None" Yasin Limpo.
"Satu niat saya setelah virus Covid-19 ini usai adalah mengunjungi titik-titik icon di Kota Makassar," kata None, Selasa, 5 Mei 2020.
Namun, ia mengaku prihatin dengan penumpukan sampah di sejumlah icon Kota Makassar. Karena itu, ia mengajak berbagai kalangan untuk membersihkan sampah-sampah tersebut.
"Yang seperti kita lihat saat ini banyak terjadi penumpukan sampah. Wabah ini menjadikan bumi seolah refresh dari segala hiruk pikuk yang ada. Mumpung kondisinya masih fresh nanti, sampah-sampah juga harus dibersihkan," ujarnya.
Makassar, lanjut None, harus menjadi tempat yang nyaman bagi kita semua.
"Zero waste! Dan yang terpenting, hal utama yang harus diubah adalah habit. Kebiasaan buang sampah sembarangan dan tidak teratur harus segera disudahi. Secara perlahan, jika habit ini diubah, yang akan bersih nanti bukan lagi icon kota Makassar saja, tetapi dengan kesadaran penuh, warga akan menjaga kebersihan seluruh tempat. Mulai dari fasilitas umum, jalan raya, hingga lorong-lorong," terangnya.
"Anggap saja, kehadiran virus ini sebagai teguran dari Allah, agar kita lebih bisa memperhatikan alam dan keadaan orang sekitar. Karena ternyata tidak bisa kemana-mana dalam waktu lama, dan tidak bisa bersilaturahmi dengan siapa-siapa secara langsung itu tidak enak," lanjutnya.
Menurutnya, selalu ada celah positif dari setiap peristiwa bagi orang-orang yang bersyukur.
"Siapa yang mau jadi relawan ikut membersihkan kota kita nanti? Kalau bersama-sama, hasilnya akan terlihat dalam waktu cepat," ajaknya.
Sekedar diketahui, di tengah pandemi Covid-19, adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini telah melakukan banyak hal bersama Jaringan Kesehatan None (JKN) dan Relawan None Peduli.
Mulai dari penyemprotan disinfektan, pemberian bantuan tandon air di sejumlah pasar tradisional, pembagian 1.000 nasi kotak untuk pekerja harian setiap pekannya, pemberian bantuan 50 ribu paket sembako untuk warga yang membutuhkan, hingga penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
