Kamis, 30 Januari 2020 19:33

Virus Corona Merebak, Saham Hang Seng Turun hingga 38,2 Persen

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Brand Manager Solid Gold Berjangka Makassar, Kezia Pingkan D Massie.
Brand Manager Solid Gold Berjangka Makassar, Kezia Pingkan D Massie.

Belum cukup sebulan, virus corona mengemparkan dunia. Indeks bursa saham Hang Seng sudah turun hingga 2.579 poin atau 38,2 persen. 

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Belum cukup sebulan, virus corona mengemparkan dunia. Indeks bursa saham Hang Seng sudah turun hingga 2.579 poin atau 38,2 persen. 

Dampak virus corona ini juga seperti fenomena tahun 2003. Harga saham Hang Seng juga turun sangat signifikan karena pengaruh dari virus SARS. Dalam setahun penjualan turun hingga 3.700 poin. 

Brand Manager Solid Gold Berjangka Makassar, Kezia Pingkan D Massie mengatakan, informasi terkait virus corona sangat cepat menyebar dengan semakin berkembangnya teknologi.
 
Virus yang pertama ditemukan di Kota Wuhan ini, semakin meningkatkan kecemasan pasar sehingga mempengaruhi investor. 

"Ini baru heboh di dua pekan terakhir, tapi karena informasi yang memang sangat cepat meluas maka sangat mempengaruhi pergerakan pasar. Dan yang paling dahsyat memang turun di harga saham Hang Seng," ungkapnya di kantor SGB Makassar, Kamis (30/1/2020).

Menurutnya, hingga saat ini investor akan terus mempertimbangkan dampak atas wabah yang telah menewaskan ratusan orang tersebut. 

Lanjut dia, dalam satu tahun, jika virus corona ini masih menghantui China, maka kemungkinan terbesar indeks akan turun hingga 22.287 poin. 

"Berdasarkan virus yang ada sekarang kemungkinan indeks akan turun hingga 22.287," imbuhnya. 

Per hari ini, Kamis (30/1/2020) harga saham Hang Seng dibuka pada harga 26.693.00 dari 27.168.00. 

"Hari ini harga tertinggi ada di angka 29.222.00 poin dan harga terendah di angka 26.653.00 poin kemudian close di harga 26.660.00 poin," jelasnya. 

Jika fenomena corona terus terjadi, Hang Seng diprediksi turun hingga 25.781.00 untuk 50 persennya. Masih akan turun 23.945 itu 61 persennya.

"Hal ini juga berdampak kepada saham di Makassar khususnya di SBG Makassar. Hingga hari ini ada 368 open penjualan," tuturnya.