Jumat, 24 Januari 2020 00:30

"Keluar!" Presiden Prancis Bentak Petugas Keamanan Israel karena Dipersulit Masuk St Anne

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Prancis, Emmanuel Macron membentak petugas keamanan Israel di St Anne.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron membentak petugas keamanan Israel di St Anne.

Sejarah itu terulang lagi. Nyaris seluruh presiden Prancis mendapat perlakuan kurang mengenakkan saat menghadiri Forum Holocaust Dunia. Termasuk Emmanuel Macron.

RAKYATKU.COM - Sejarah itu terulang lagi. Nyaris seluruh presiden Prancis mendapat perlakuan kurang mengenakkan saat menghadiri Forum Holocaust Dunia. Termasuk Emmanuel Macron.

Terutama saat dia hendak memasuki gereja St Anne. Dia harus berdesak-desakan di pintu masuk. Bahkan, sempat terjadi aksi saling dorong.

"Keluar!" bentak Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam bahasa Inggris.

Dia meminta petugas keamanan meninggalkan basilika Yerusalem yang diduduki. Emmanuel Macron mengunjungi tempat itu sebelum konferensi peringatan Holocaust.

Tricolor Perancis telah terbang di atas Gereja St Anne di Kota Tua berdinding Yerusalem sejak kota itu diberikan oleh Ottoman kepada Kaisar Prancis Napoleon III pada tahun 1856.

Prancis memandangnya sebagai provokasi ketika polisi Israel memasuki kompleks batu pasir gereja, di bagian Yerusalem yang ditangkap dan dianeksasi oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.

Insiden hari Rabu adalah kasus deja vu lagi.

Pada tahun 1996, presiden Prancis saat itu Jacques Chirac kehilangan kesabaran dengan agen keamanan Israel di gereja yang sama. Dia mengatakan kepada salah satu dari mereka bahwa perawatannya adalah "provokasi" dan mengancam untuk kembali ke pesawatnya.

Chirac menolak untuk memasuki St. Anne sampai keamanan Israel meninggalkan situs.

Video menunjukkan Macron, berdesak-desakan di tengah lingkaran yang ramai antara pengawalnya dan personel keamanan Israel. Termasuk beberapa polisi paramiliter berseragam. Di bawah sebuah gapura yang mengarah ke gereja.

Macron kemudian menghentikan dorongan itu dan berteriak kepada penjaga keamanan Israel dalam bahasa Inggris.

"Saya tidak suka apa yang Anda lakukan di depan saya," teriaknya.

Menurunkan suaranya, ia kemudian berkata, "Pergi ke luar. Maaf, Anda tahu aturannya. Tidak ada yang harus memprovokasi siapa pun."

Kepada wartawan, Macron mengatakan insiden itu berakhir dengan menyenangkan. Dia berjabatan tangan dengan para pejabat keamanan Israel.

Polisi Israel mengatakan bahwa ketika Macron tiba di gereja ada diskusi antara petugas keamanan Israel dan Prancis.

"Ketika presiden dan delegasi menyelesaikan kunjungan itu, dia meminta maaf tentang insiden itu dan berjabatan tangan dengan petugas keamanan," kata sebuah pernyataan polisi.

Macron adalah satu dari lusinan pemimpin dunia yang menghadiri Forum Holocaust Dunia, Kamis. Acara digelar di pusat peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem. Mereka memperingati 75 tahun pembebasan kamp kematian Auschwitz.

Kepala negara yang berusia 42 tahun itu telah melihat kunjungannya ke St. Anne sebagai perhentian simbolis yang menggarisbawahi pengaruh sejarah Prancis di wilayah tersebut.

Sebelum menuju ke gereja, Macron berjalan melalui Kota Tua Yerusalem, mampir di Gereja Makam Suci.

Dia kemudian mengunjungi Suaka Suci Muslim yang merumahkan masjid Al-Aqsa. Sebuah situs yang dihormati orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount, dan berdoa di Tembok Barat Yudaisme, menyentuh batu-batu kuno.