Rabu, 15 Januari 2020 04:30

Apa yang Mesti Dilakukan Apabila Melihat Kejadian Aneh saat Mengurus Jenazah?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Kejadian aneh saat memandikan jenazah memang kerapkali ditemukan. Entah itu yang mengarah pada yang menunjukkan hal negatif, maupun sebaliknya. 

RAKYATKU.COM - Kejadian aneh saat memandikan jenazah memang kerapkali ditemukan. Entah itu yang mengarah pada yang menunjukkan hal negatif, maupun sebaliknya. 

Saat mengalaminya, bisa saja seseorang akan menjadikannya bahan pembicaraan dengan orang lain. Lalu bagaimana ajaran Islam menyikapinya? Bolehkah menyebarluaskan kejadian aneh yang menunjukkan kebaikan atau keburukan si jenazah?

Kejadian aneh terhadap jenazah dapat digolongkan dalam dua macam. Ada yang menunjukkan kebaikan si jenazah adapula sebaliknya. 

Yang menunjukkan kebaikan si jenazah seperti wajah tampak bersinar, bibir tersenyum dan selainnya. Sedang yang menunjukkan keburukannya seperti wajah menghitam atau bau tidak sedap.

Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar mencantumkan Bab Apa Yang Hendaknya Diucapkan Saat Memandikan Atau Mengkafaani Mayit. 

Dia kemudian menyatakan disunahkan memperbanyak berzikir kepada Allah serta mendoakan si jenazah saat memandikan dan mengkafaninya. 

Dia kemudian berkomentar mengenai saat ada orang yang memandikan jenazah, melihat adanya hal aneh pada si jenazah.

Para ulama mazhab Syafi'i menyatakan, kalau si orang yang memandikan jenazah melihat hal aneh pada si jenazah seperti wajah bersinar, bau wangi dan sesamanya, maka disunahkan memberitahukan khalayak umum tentang hal itu. Ketika dia melihat hal yang tidak disukai seperti wajah menghitam, bau busuk, angota tubuh berubah, rupa berubah dan hal lainnya, maka haram baginya untuk menceritakannya pada satu orang pun.

Berdasar pendapat ini, maka hal-hal yang sering kita lihat di media televisi, seperti jenazah selalu tidak muat saat dimasukkan liang kubur, muncul hewan aneh dari anggota tubuh atau selainnya, maka tak seharusnya disebarluaskan. Ini tidak hanya berlaku pada orang yang memandikan saja, tetapi juga orang yang membantunya.

Larangan menyebarluaskan hal aneh yang mengarah ke keburukan si jenazah, bertujuan menjaga perasaan keluarga dan kerabat si jenazah. Selama tidak ada kebaikan dalam menuturkannya, maka hal itu hanya akan menyakiti perasaan keluarga dan kerabatnya. Dan termasuk akhlak yang mulia, adalah menghindarinya.

Pendapat yang menganjurkan menyebarluaskan hal aneh yang mengarah ke kebaikan si jenazah dan merahasiakan sebaliknya, berdasar hadis yang salah satunya diriwayatkan oleh Abi Dawud:

Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Tuturkan tentang kebaikan-kebaikan orang yang meninggal dari kalian, dan diamlah dari menyebut keburukan-keburukan mereka.”

Diriwayatkan dari Ali ibn Robah, dari Abi Rafi’ ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang memandikan jenazah lalu menyembunyikan keburukannya, maka 40 dosa besarnya diampuni.

Sumber: Islami.co