Rabu, 13 November 2019 14:39

Jelang Pemilihan Ketum Dekopin, Fadel Muhammad dan Jimly Pilih 'Angkat Koper'

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana pembukaan Munas Dekopin di Hotel Claro, Makassar.
Suasana pembukaan Munas Dekopin di Hotel Claro, Makassar.

Dua tokoh nasional masing-masing Fadel Muhammad dan Prof Jimly Asshiddiqie telah meninggalkan arena Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang digelar di Hotel Claro, Jalan AP

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dua tokoh nasional masing-masing Fadel Muhammad dan Prof Jimly Asshiddiqie telah meninggalkan arena Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang digelar di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin-Kamis (11-14/11/2019).

Hal itu terlihat berdasarkan hasil pemantauan di lokasi arena, mulai Selasa malam (12/11/2019) hingga hari ini, Rabu siang (13/11/2019).

Sebelumnya, baik Fadel maupun Jimly, disebut-sebut menguat untuk mencalonkan diri maju di Munas Dekopin menggantikan ketua umum saat ini, Nurdin Halid (NH) untuk periode lima tahun ke depan. 

Fadel dikenal sebagai mantan gubernur Gorontalo yang saat ini menjabat wakil ketua MPR RI. Sementara Jimly adalah mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Namun dari berbagai sumber di arena Munas, kedua tokoh nasional tersebut dikabarkan telah 'angkat koper' alias mundur dari pertarungan kursi panas menjadi ketua Dekopin baru. 

"Mulai kemarin sampai hari ini keduanya tidak lagi terlihat di arena Munas. Mungkin mereka sudah balik ke Jakarta," ungkap salah seorang peserta Munas Dekopin dari Jawa yang meminta namanya dirahasiakan.

Terpisah, Ketum Dekopin Nurdin Halid sebelumnya mempersilakan bagi siapapun untuk mencalonkan diri maju sebagai bacalon ketum Dekopin. 

"Kita membuka ruang selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin bertarung. Tetapi harus sesuai kaidah dan aturan yang ada," tegas NH.

Sekadar diketahui, Munas Dekopin kali ini diikuti 600 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia. 

Di antaranya 40 Induk Koperasi/Koperasi Sekunder Nasional, 34 Dekopinwil, 450 Dekopinda Kabupaten dan Kota, pimpinan paripurna/pengawas, serta majelis pakar dan penasihat Dekopin.