Sabtu, 02 November 2019 01:01

Menag Singgung Cadar dan Celana Cingkrang, Ma'ruf Amin Bilang Begini

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wapres RI, Ma'ruf Amin. (Foto: Detik)
Wapres RI, Ma'ruf Amin. (Foto: Detik)

Menteri Agama, Fachrul Razi bilang, pemerintah sedang mengkaji larangan bercadar di instansi pemerintah. Tak cuma itu, penggunaan celana cingkrang juga dia soroti.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menteri Agama, Fachrul Razi bilang, pemerintah sedang mengkaji larangan bercadar di instansi pemerintah. Tak cuma itu, penggunaan celana cingkrang juga dia soroti.

Menurut Menag, instansi pemerintah sudah mempunyai aturan-aturan, termasuk tata cara berpakaian. Dia meminta seluruh pegawai di instansi pemerintah, khususnya Kemenag, mengikuti aturan itu.

"Kemudian masalah celana-celana cingkrang, itu tidak bisa dilarang dari aspek agama, karena memang agama pun tidak melarang. Tapi dari aturan pegawai bisa, misalnya di tentara, 'Kamu celana kamu kok tinggi begitu? Kamu lihat kan aturan pimpinan di tentara gimana? Kalau kamu nggak bisa ikuti, keluar kamu!'," ujar Fachrul saat menyampaikan pemaparan di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019) lalu.

Merespons pernyataan Menag Fachrul Razi soal pemakaian celana cingkrang di instansi pemerintah, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, usulan Fachrul Razi itu semata-mata dalam rangka meningkatkan kedisiplinan.

"Itu dalam rangka disiplin saja, penegakan disiplin. Pemerintah itu kan ada aturannya, ada aturan pakaian seperti apa, kalau dia tentara perempuan, polisi perempuan itu harus seperti apa, kemudian pegawai negeri seperti apa," kata Ma'ruf kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Seperti dari Detik, Ma'ruf juga menyinggung soal radikalisme di Tanah Air. Dia menegaskan pemberantasan radikalisme menjadi komitmen pemerintahannya lima tahun ke depan.

"Soal radikalisme, saya kira memang sudah menjadi komitmen semua pihak untuk menangkal radikalisme, apakah radikalisme ideologis atau bisa juga radikalisme separatis. Saya kira itu memang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan bangsa," pungkasnya.